Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Administrasi - Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Wayang Kulit Banjar

19 Agustus 2013   20:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:06 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Wayang kulit termasuk ke dalam jenis teater klasik. Kesenian wayang kulit ini sudah sejak lama dikenal dan berkembang di dalam kehidupan masyarakat Hulu Sungai Selatan (HSS). Jenis kesenian ini sangat kompleks, karena didalamnya terkandung seni tatah, seni tetabuhan, seni suara, dan seni memainkan wayang itu sendiri. Para dalang yang memainkan wayang kulit ini juga banyak yang dikenal hingga tingkat nasional. Salah seorang diantaranya badalah Dalang Tulur, seorang seniman wayang kulit asal Desa Barikin, Hulu Sungai Tengah (HST). Pada masanya, Dalang Tulur bahkan pernah beberapa kali diundang untuk menggelar wayang kulit di Istana Negara oleh Presiden Soekarno.
Dalam pertunjukan wayang kulit, lakon cerita yang dibawakan oleh para dadalang dengan menggunakan bahasa yang puitis lirik dan percakapan sehari-hari. Cerita yang dibawakan biasanya bersifat carangan, dengan nara sumber pada pakem Mahabarata atau pakem Ramayana yang diolah begitu rupa, dikaitkan dengan kondisi dan permasalahan masyarakat sekitar dalam konteks kekinian.

Kesenian wayang kulit ini biasanya ditampilkan dalam rangka acara Manyampir atau Manyanggar Banua, bisa juga ditanggap sebagai hiburan rakyat, seperti karasmin untuk memeriahkan upacara perkawinan, dll.

Sejumlah grup pagelaran wayang kulit di HSS yang pernah dan masih aktif bergelar diantaranya Darma Kasuma dari Desa Tabihi pimpinan Dalang Saidi. Asam Barimbun dari Desa Telaga Langsat pimpinan Dalang Rahmadi. Krisna pimpinan Dalang Ronde.

Para tokoh seniman wayang kulit atau yang lebih dikenal dengan sebutan dalang yang pernah dan masih Berjaya di HSS adalah Dalang Diman asal Desa Barikin Kec. Haruyan, HST. Dalang Aini yang sering mengisi acara budaya di RRI Banjarmasin. Lalu Dalang Kadri asal Desa Telaga Langsat. Kemudian Dalang Kamsi, Dalang Muni (Alm), Dalang Jantera. Ketiganya tinggal di Tabihi. Kemudian Dalang Sastra dari Mandampa Kec. Telaga Langsat. Dalang Igus di Angkinang. Dalang Incit dari Ganda Baluti. Dalang Incit meninggal pada Minggu, 28 Oktober 2012 di Kandangan. Tepat dihari perkawinan anaknya. Berikutnya ada Dalang Ronde asal Pandai. Yang disebut terakhir ini boleh dibilang seorang dalang yang cukup sukses dan punya nama besar pada masanya. Dalang Ronde meninggal dunia saat menunaikan ibadah haji dan dimakamkan di Mekkah pada tahun 2010.***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun