Sebenernya saya termasuk newbie dalam hal bubble tea. Baru mulai tertarik mencoba minum bubble tea beberapa bulan terakhir ini saja. Padahal bubble tea sudah lama nge hip di kota saya, Surabaya, dari beberapa tahun yang lalu. Ah, sedih rasanya harus menjadi orang yang kesekian mencoba minuman seenak itu. Konsekuensi dari mencoba baru baru ini maka saya pun harus me reviewnya bau baru ini pula. Jadi mungkin tulisan saya ini adalah follower dari sekian banyak orang yang sudah pernah menuliskan tentang ini.
Bubble tea atau yang punya nama lain boba tea dan pearl tea sesungguhnya adalah minuman asal negara Taiwan yang disana biasa dijual di kaki lima. Bubble tea adalah teh berasa atau pun teh original yang memiliki topping beragam.
Ada grass jelly atau di Indonesia biasa dikenal dengan nama cincau hitam, ada juga taro atau bahan makanan yang berasal dari akar, atau sejenis ubi. Topping selanjutnya adalah jelly biasa dan yang terakhir yang paling populer dijadikan pelengkap minuman pearl tea adalah pearl itu sendiri atau konyaku. Jelly berbentuk bulat, bila ukurannya lebih kecil namanya bubble bila ukurannya sedikit lebih besar namanya boba
Surabaya sendiri sudah memiliki banyak gerai penjual minuman bubble tea ini dari berbagai macam brand yang tentu saja semuanya impor dari Taiwan, bahkan saya menemui juga satu gerai yang menjual bubble tea tapi belum terlalu populer namanya mungkin saja itu milik orang Indonesia karena harga teh segelasnya sangat miring.
Baiklah, mari kita me review satu-satu bubble tea apa saja yang sudah saya coba, here we go....
[caption id="attachment_333741" align="alignleft" width="300" caption="Plum Ice Tea IDR 18"][/caption]
Nah ini dia, Teh dari gerai bubble tea yang pertama kali saya coba. Saya beli di Chatime. Namanya adalah Plum Ice Tea. Plum seperti artinya di kamus, buah yang dagingnya berwarna ungu kemerah-merahan, mungkin juga yang nyebabin warna tehnya jadi begitu? Hmm mungkin ya. Bisa jadi itu hanya untuk rasa jadi itu hanya essence saya kurang tahu pasti. Harganya segelas 18.000 rupiah untuk ukuran gelas reguler seperti yang tampak pada gambar diatas. Bila ingin tambahan topping pearl atau seperti yang sudah saya sebutkan diatas tadi maka kita harus menambah 3000 rupiah untuk satu scoopnya. Asiknya di Chatime ini, jumlah es batu bisa diatur sendiri oleh kita, mau minta tanpa es, sedikit es, es sedang atau banyak, tinggal request saja ke waiternya. Plum Ice Tea yang saya beli tidak pakai topping, karena menurut saya mahal sekali ya, untuk segelas teh seharga 21000 rupiah. Untungnya rasa dari teh ini memuaskan. Campuran antara manis dan asam jadinya efek yang keluar adalah menyegarkan, top!! Bolehlah kapan-kapan dicoba lagi.
[caption id="attachment_333752" align="alignleft" width="300" caption="Jasmine Pearl Tea IDR 18"]
Quickly adalah salah satu pesaing Chatime. Sama-sama berasal dari Taiwan dan menjual produk yang sama pula, harganya juga gak terlalu beda jauh. Saya memilih untuk membeli Jasmine Pearl Tea. Bisa ditebak kan bahwa yang saya beli adalah teh melati dengan tambahan pearl sebagai topping. Ya itu hanya teh melati yang biasa kita minum di rumah yang hanya ditambah pearl juga es batu. Mahal ya untuk segelas teh melati dengan ukuran reguler. Well dengan harga 18000 Quickly mampu memberikan minuman yang cukup enak. Teh melatinya sih sama ya seperti teh melati pada umumnya tetapi pearlnya benar-benar kenyal, dan nggak bikin eneg, sesuai lah dengan apa yang mereka promosikan bahwa pearl mereka dibuat langsung sehingga ketika disajikan masih segar, namun itu pun ada batas waktu konsumsinya, 3 jam setelah dikemas harus segera dihabiskan bila tidak maka rasanya sudah berbeda. Quickly tidak memiliki sistem mau ditambah topping atau tidak, beberapa dari menu mereka sudah ada yang langsung memberikan topping ada juga yang tidak. Sedangkan untuk es batu kita tidak bisa menerapkan atur es batu sendiri ke semua minuman, hanya beberapa jenis minuman yang boleh, untuk mengetahui mana yang boleh dan mana yang tidak, silahkan bertanya langsung ke mbak atau mas nya.