Mohon tunggu...
Hendi Setiawan
Hendi Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Senior citizen. Pengalaman kerja di bidang transmigrasi, HPH, modal ventura, logistik, sistem manajemen kualitas, TQC, AMS, sistem manajemen lingkungan dan K3, general affair, procurement, security. Beruntung pernah mengunjungi sebagian besar provinsi di Indonesia dan beberapa negara asing. Gemar membaca dan menulis. Menyukai sepakbola dan bulutangkis. Masih menjalin silaturahmi dengan teman2 sekolah masa SD sampai Perguruan Tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Doclang Makanan Khas Bogor

6 Februari 2012   05:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:00 4881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_168685" align="alignleft" width="210" caption="Sepiring doclang"][/caption] Doclang, satu nama makanan yang unik, salah satu makanan khas Bogor.  Bila anda berkunjung ke Bogor cobalah doclang di depan Toko Terang Jembatan Merah atau bila kebetulan sedang berkunjung ke Kampus IPB Darmaga, di depan Pintu 2 Kampus IPB Darmaga, di tepi jalan raya Bogor - Leuwiliang,  silakan kunjungi pikulan doclang pa Acim. Dahulu makanan ini biasanya dimakan untuk sarapan pagi, sebelum anak-anak berangkat ke sekolah atau orangtua pergi ke tempat pekerjaannya.   Tahun 1960-an di kampung-kampung masih banyak penjual doclang di rumah penduduk, yang hanya berjualan sejak sekitar pukul 5.30 sampai pukul 7.30.  Ada juga pedagang doclang keliling dengan menggunakan pikulan.  Entah sejak kapan doclang di kampung-kampung mulai hilang, mungkin tersaing makanan instan sebagai menu sarapan pagi. [caption id="attachment_168705" align="alignright" width="210" caption="Pa Acim sedang memotong pesor, Darmaga - Bogor"]

1328504762943153012
1328504762943153012
[/caption] Doclang itu makanan seperti apa ?  Bila belum tahu persis, makanan ini dapat dikatakan mirip kupat tahu atau ketupat tahu dan lontong sayur.   Doclang adalah makanan yang terdiri dari campuran pesor, irisan tahu goreng, irisan kentang rebus goreng, telur rebus, bumbu kacang cair, kecap dan kerupuk atau emping tangkil. Diantara bahan-bahan pembuat doclang hanya pesor yang mungkin belum diketahui banyak orang.  Bahan pembuat doclang lainnya sudah tak asing yaitu tahu goreng, kentang rebus yang digoreng, telur rebus, bumbu kacang cair, kecap, kerupuk dan emping tangkil.  Beberapa penjual doclang masih ada yang fanatik menggunakan kecap cap Zebra made in Bogor, walaupun tentu saja dapat menggunakan kecap asin atau kecap manis merk lain. Pesor [caption id="attachment_168702" align="alignleft" width="122" caption="Kecap cap Zebra, made in Bogor"]
13285042511292004297
13285042511292004297
[/caption] Pesor itu semacam ketupat tapi dibungkus daun patat, bentuknya empat persegi panjang ukurannya kira-kira sebesar dua buah blackberry bold digabung menjadi satu. Bagaimana cara membuatnya ?  Pa Acim (62 tahun), yang mangkal di depan Pintu 2 Kampus IPB Darmaga, menceritakan secara garis besar cara membuat pesor, sebagai berikut :  bahan baku utama adalah beras putih, dicuci dan ditiriskan, lalu dibungkus daun patat, selanjutnya direbus selama empat  jam. Pedagang kecil seperti pa Acim tidak menggunakan kompor gas untuk merebus pesor.  Ia menggunakan hawu atau tungku sederhana tradisional, dengan bahan bakar batok kelapa.   Pa Acim juga menceritakan bila menggunakan kompor minyak tanah perlu waktu delapan  jam,  sedangkan bila menggunakan kompor gas butuh waktu tiga jam dan menghabiskan dua tabung  'ijo'. Penggunaan batok kelapa sebagai bahan bakar, selain ekonomis hasil sampingannya berupa arang batok kelapa dapat dijual sebagai hasil sampingan. [caption id="attachment_168688" align="alignright" width="144" caption="Pesor dibungkus daun patat"]
13285020891059254310
13285020891059254310
[/caption] Daun patat pembungkus pesor, diperoleh pa Acim dengan mencari sendiri di tepi hutan di kaki Gunung Salak, di kampung Karacak, Leuwiliang.  Tumbuhan ini tumbuh liar di bukit-bukit kaki Gunung Salak.  Penggunaan daun patat sebagai pembungkus pesor dikatakan sebagai kebiasaan dan untuk mempertahankan kekhasan pesor sebagai bahan utama doclang, karena sesungguhnya dapat juga digunakan daun pisang untuk pembungkus pesor, terutama daun pisang batu dan daun pisang kepok. Murah dan Mengenyangkan Doclang Pa Acim dijual seharga Rp 5000/piring dan saya perhatikan pada doclang pa Acim tidak ada kentang dan telur rebus.  Berbeda dengan doclang Jembatan Merah yang dilengkapi irisan kentang dan telur rebus, tapi harganyapun mencapai Rp 7500/piring, bila anda berbicara tidak menggunakan  bahasa Sunda dengan penjualnya, mungkin akan dikenakan tarif lebih mahal.  Kejadian demikian umum di Jawa Barat, mungkin sebagai bentuk penghargaan pedagang pada bahasa Sunda. Siapa tahu ada waktu berjalan-jalan di kota Bogor atau suatu saat 'tersesat' ke Kampus IPB Darmaga, cobalah doclang, makanan murah, enak dan mengenyangkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun