Hizbut Tahrir (HT) lahir di Palestina 1953 didirikan oleh oleh Syeikh Taqiyuddin An-Nabhani, seorang ulama alumni Al-Azhar Mesir. HT diam-diam masuk Indonesia nanti pada thn 1980an dengan nama HTI.
 Di zaman Soeharto, mereka tiarap. Hal itu karena rezim ORBA begitu reaktif terhadap setiap gerakan yang dipandang membahayakan negara. HTI baru mulai menampakkan batang hidungnya setelah zaman reformasi 1998.
Negeri kita adalah negeri majemuk yang dibangun dari genangan darah, jutaan nyawa dari semua elemen anak negeri dari semua ras, suku, agama bagi terbentuknya PANCASILA sebagai idiologi yang mengikat kita sebagai suatu bangsa yakni NKRI. Hal yang membuat rakyat kita memiliki ikatan batin antara satu elemen dengan elemen yang kokoh sebagai suatu bangsa.
 Namun kita ingin mengatakan, dari jutaan nyawa dan linangan darah anak negeri bagi terbentuknya NKRI, tidak ada setetes darah pun kontribusi dari HTI  bagi berdirinya NKRI.
 Lihat beberapa perjuangan anak negeri bagi terbentuknya NKRI, sbb:
 1. Perjuangan merebut dan memperjuangkan kemerdekaan dr sebelum thn 1945-1949.
 2. Peristiwa pembantaian Westerling kepada  korban 40ribu jiwa di Sulawesi-Selatan thn 1946-1947.
 3. Pemberantasan APRA dibandung thn 1950.
 4. Pemberantasan RMS di Maluku thn 1950.
 5. Pemberantasan Andi Azis di Makasar thn 1950-1953.
 6.  Pemberantas DI/TII di Jawa-Barat, Jawa-Tenga, Kalimantan-Selatan, Aceh, Sulawesi-Selatan-Tenggara dari thn 1949-1962.