Mohon tunggu...
Tubagus Ganjar Purnama
Tubagus Ganjar Purnama Mohon Tunggu... Administrasi - simple Man Not Superman

happy to socialize with others, share experiences and give each other positive things.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Wayang, Kesenian Lokal Penuh dengan Pelajaran Hidup

30 April 2014   17:39 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:01 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13988290421003110679

[caption id="attachment_305198" align="aligncenter" width="637" caption="punakawan ( http://punakawanjawa.wordpress.com/ )"][/caption]

Siapa sih yang tidak tahu kesenian wayang, mulai dari wayang kulit, wayang orang sampai wayang golek pasti tahu setidaknya pernah mendengar. Pertama kali kenal dengan wayang terutama dengan wayang golek, ketika saya masih SD dan diajak oleh bapak saya yang memang hoby nonton wayang. Dulu masih ingat ketika diajak ke tempat pegelaran wayang senang nya bukan main, bukan karena melihat wayangnya tapi karena disaat ada keramaian seperti itu pasti banyak yang dagang mainan atau makanan.

Awal masih tidak mengerti siapa itu pandawa,kurawa, astina,bisma,kresna,pandu,dll yang saya tahu astrajingga atau cepot yang selalu melakukan guyonan di setiap acara wayang. Apalagi dengan warna merahnya yang khas siapa sih yang tidak kenal cepot. Namun entah mengapa atau mungkin memang seni daerah yang selalu ada akhirnya sayapun mencoba mengenal lebih dalam tentang wayang.

Tak kenal maka tak kan sayang, peribahasa tersebut cocok buat saya Dari awalnya hanya sebagai tontonan biasa, tanpa menyaring inti dari cerita yang sedang dilakonkan. Kini wayang menurut saya bukan hanya sebagai tontonan biasa atau cerita biasa yang berisi guyonan dan juga cerita dendam antara pandawa dan kurawa tapi lebih dari itu. Wayang menjadi sebuah tuntunan pelengkap filsafah kehidupan sesuai dengan ajaran agama.

Dan satu yang menarik walau dengan judul lakon yang sama, tapi tak membuat saya bosan untuk mendengar terus menerus. Sampai di mp3 saya penuh judul lakon wayang yang menemani saya setiap hari. karena begitu banyak inspirasi dan telaah filsafah yang kadang sudah lupa atau kadang saya lupakan tentang artinya saling menghargai, bersikap adil, rendah diri, menghormati orang tua,dll bisa saya temukan di cerita wayang tersebut.

Memang untuk jaman sekarang atau untuk sebagian besar anak muda sekarang wayang bukanlah sesuatu yang menarik, bahkan membosankan apalagi begitu banyak jenis wayang di indonesia, membuat wayang seakan di lupakan dan hanya kesenian yag tergerus oleh jaman. Tapi dari semua itu kesenian wayang memiliki bernas inti cerita yang begitu erat berkaitan dengan kehidupan manusia tentang segala hal baik dan buruk.

Itulah kesenian wayang bukan hanya berupa hiburan namun juga menjadi pelengkap tuntunan kita sebagai manusia, kesenian wayang menurut saya begitu lengkap, penuh dengan hiburan tanpa melupakan pelajaran hidup.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun