Mohon tunggu...
Guritno Priyo Utomo
Guritno Priyo Utomo Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang Mahasiswa yang mencoba belajar menjadi seorang penulis

Seorang Mahasiswa yang mencoba belajar menjadi seorang penulis dan mencoba hal baru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Seluk Beluk di Balik Ondel-ondel Jalanan

17 Juni 2020   11:27 Diperbarui: 18 Juni 2020   14:26 1112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ondel-ondel merupakan salah satu ikon masyarakat betawi, ondel-ondel sendiri merupakan sebuah boneka besar yang biasanya berbentuk menyerupai pria yang berwajah merah dan wanita dengan wajah berwarna putih dengan tinggi sekitar 2,5 meter, mengenakan pakaian khas masyarakat betawi dan di gerakan oleh manusia yang masuk ke dalam kerangka tubuh ondel-ondel tersebut. 

Pada awalnya ondel-ondel merupakan sebuah alat yang dibuat oleh masyarakat betawi sebagai penolak bala saat masyarakat betawi dilanda wabah suatu penyakit yang saat ini disebut dengan penyakit cacar.

Lalu boneka ondel-ondel dimainkan dengan cara di arak keliling kampung dan ternyata saat itu wabah penyakit tersebut berhasil dihilangkan, pada saat itu juga masyarakat betawi mempercayai adanya kesakralan dari boneka ondel-ondel tersebut. 

Setidaknya itu yang dijelaskan oleh bang Pendi yang merupakan seniman betawi sekaligus pemiliki sanggar Benuang Sakti.

Pada dasarnya ondel-ondel di era modern adalah suatu karya masyarakat betawi yang harus dilestarikan keberadaannya dan menjadi sebuah nilai budaya yang ada di betawi.

Akan tetapi semakin berkembangnya zaman mulai terlihat adanya pergeseran nilai budaya dari penggunaan ondel-ondel tersebut, hal itu nampak dari banyaknya orang yang memanfaatkan ondel-ondel sebagai alat untuk mengamen. 

Padahal sebenarnya ondel-ondel banyak yang digunakan untuk memeriahkan pesta rakyat betawi di gelaran event atau ceremonial penting yang mengundang tokoh-tokoh penting di masyarakat yang berarti pada dasaranya ondel-ondel memiliki nilai budaya yang cukup penting bagi masyarakat Indonesia terutaman masyarakat betawi.

Dengan terjadinya fenomena tersebut menimbulkan pertanyaan di benak kami mengenai apakah pengamen ondel-ondel tidak merusak nilai budaya betawi dan apakah yang mendasari mereka untuk menggunakan ondel-ondel sebagai alat untuk mengamen.

Lalu mengapa para oknum tersebut menggunakan ondel-ondel sabagai sarana untuk mengamen sedangkan banyak alat lain yang bisa digunakan, dimana dan kemana para oknum pengamen ondel-ondel ini biasa berkeliling.

Siapa yang dirugikan dari adanya oknum yang menggunakan ondel-ondel sebagai alat untuk mengamen, Serta sejak kapan para oknum tersebut menggunakan ondel-ondel sebagai alat untuk mengamen? 

Sehingga muncul pemikiran untuk melakukan sebuah investigasi sederhana untuk mencari tahu apa saja fakta-fakta yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun