Mohon tunggu...
Gunawan
Gunawan Mohon Tunggu... Dosen

Sekedar ingin berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pukulan Telak Jokowi untuk Yusril Lewat PDIP

10 April 2016   07:51 Diperbarui: 10 April 2016   10:02 33054
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Beda Ahok dan Yusril"][/caption]Sungguh manuver dan blunder kebablasan jika Mega benar-benar mendukung Yusril menjadi cagub di pilgub DKI 2017 nanti. Hal ini akan membuat kader potensial mengurut dada dan lesu darah karena ternyata Bu Mega lebih percaya orang luar ketimbang kadernya sendiri. Dan Bu Mega tidak akan berbuat sebodoh itu.

Kita tahu bahwa partai pemenang pemilu 2014 bisa tak punya kader potensial di DKI yang bisa maju untuk mengalahkan Ahok. Menurut saya percuma juga Yusril pun tak akan menang melawan Ahok.

Yusril yang notabene ketum parpol yang menjadi bulan-bulanan karena tak punya kader yang duduk di anggota dewan karena sebagai partai gurem tentulah sadar tak bisa maju dari parpolnya sendiri.

Ini sungguh kesempatan besar jika memang PDIP mengusungnya. Makanya bukan saja mendaftar di PDIP untuk nyagub ternyata Yusril juga mendatangi semua parpol.  Inilah yang menyebabkan profesor ahli tatanegara ini mendapat julukan "pengemis" dukungan atau "jongos" di parpol lain.

Sungguh miris memang bahkan gara-gara Yusril terlalu ambisius sampai-sampai adiknya Yusron terancam 6 tahun penjara karena menyerang Ahok secara rasis melalui cuitannya di twitter.

PDIP seharusnya menyadari bahwa ini adalah preseden buruk dari masa depan parpol yang sudah agak kalap ini. PDIP walau sebagai partai pendukung pemerintah kadang-kadang berprilaku sebagai oposan. 

Kita lihat saja perkembangan selanjutnya. Mungkin saja ini sebagai dagelan Politik dan pukulan telak dari Jokowi yang kemarin diejek Yusril. Inilah umpan keju bagi Yusril yang kemarin ngatain Jokowi sekelas walikota tak pantas Jadi Presiden dan akhirnya umpan ini dimakan sehingga Yusril sekelas ketum partai ternyata levelnya hanya sekedar "jongos" dan "pengemis".

 

 Sumber gambar dan artikel.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun