[caption id="attachment_371383" align="alignnone" width="758" caption="Sumber: GubukTani"][/caption] Bawang merah dan bawang putih merupakan komoditi pertanian yang banyak dibutuhkan penduduk di dunia, terutama dimanfaatkan sebagai bahan penambah penyedap atau pewangi beberapa jenis makanan. Sekarang ada orang yang memanfaatkannya dalam bentuk hasil olahan, seperti acar (pickle), tepung dan makanan dalam kaleng. Berbagai makanan sehari-hari yang menjadi nikmat dan sehat karena keberadaan kedua tumbuhan ini. Di balik kelezatan kedua bawang tersebut, ternyata terdapat zat yang dapat membantu sel tubuh manusia dapat bekerja secara optimal. Bawang merah berasal dari tanaman Allium cepa suku Amaryllidaceae. Secara empiris, bawang merah dipakai untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan, termasuk sakit tenggorokan, penyakit kulit, keropos tulang, diabetes, kolesterol tinggi. Berbagai hasil penelitian menunjukkan peran bawang merah dalam menurunkan risiko terkena berbagai jenis kanker. Konsumsi bawang merah dalam jumlah sedang diyakini dapat mengatasi jenis kanker usus bagian bawah, ovarium, dan larings. Bawang putih memiliki nama ilmiah Allium sativum dari suku Amaryllidaceae. Bawang putih dipercaya bisa menurunkan kadar kolesterol sehingga bisa menghindarkan manusia dari serangan jantung, dan stroke, serta memperbaiki sirkulasi darah. Bawang putih juga diyakini menurunkan kadar lemak darah. Berbagai penelitian pernah dilakukan terhadap senyawa alisin yang diekstraksi dari bawang putih. Hasilnya, terjadi penurunan lipid alias lemak. Namun, alisin hanya dijumpai pada serbuk bawang putih dan bawang putih segar saja. Sementara, minyak bawang putih tidak mengandung senyawa berkhasiat itu. Di dalam bawang merah dan putih dijumpai zat aktif yang mengandung unsur sulfida, terutama dalam bentuk sistein. Senyawa S-alkil sistein sulfoksida tersebut terurai menjadi berbagai senyawa tiosulfinat dan polisulfida oleh kerja enzim alinase. Kedua produk dekomposisi itu bersifat mudah menguap dan mempunyai aktivitas antidiabetes, antibiotik, hipokolesterolemia, fibrinolitik aktivitas biologik, dan lain-lain. Terdapat juga senyawa golongan peptida yang mengandung sulfur dan bersifat tidak menguap, serta protein yang mempunyai berbagai aktivitas. Tetapi yang terpenting untuk diketahui adalah bawang merupakan sumber senyawa polifenol yang luar biasa, termasuk di dalamnya senyawa flavonoid. Senyawa polifenol inilah yang berkhasiat sebagai antioksidan. Kandungan nutrisi bawang merah cukup kaya. Dalam 100 gram bawang mentah terdapat vitamin E, K, kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, kalium, natrium, dan seng (zinc). Konsumsi secara teratur, dapat menghindarkan kita dari kekurangan unsur vitamin dan mineral. BAWANG MERAH Bawang merah merupakan tanaman berumbi lapis, tinggi 60 – 1,20 cm, umbi lapis berkembang baik, berbentuk bulat telur, bulat atau bulat pipih tertekan; bentuk dan besarnya sangat bervariasi dengan tebal 4 – 15 cm, dengan atau tanpa umbi lapistambahan. Daun roset, akar lebih pendek dari ibu tangkai bunga payung, tangkai bunga 3kali panjang mahkota bunga atau lebih, kepala oval sampai bulat me manjang dantumpul, dengan garis tengah berwarna hijau di bagian tengahnya putih kehijauan atauviolet, panjang 4-6 mm. Tangkai benang sari mempunyai pangkal lebih besar dengan bakal buah tiga ruangan.Tanaman ini berasal dari Asia Barat yaitu Palestina dan masuk ke Indonesia melalui India. Berikut adalah klasifikasi tanaman bawang merah. (Prabowo, 2007)
- Allisin dan Alliin Alliin berupa hemihidrat yang tidak berwarna C6H11NO2S.½H2O bentuk jarumtumpul yang diperoleh dari hasil rekristalisasi menggunakan pelarut aseton. Titik leburnya 164-166oC (dengan mengeluarkan gas), praktis larut dalam air.Allisin dan Alliin bersifat hipolipidemik, yaitu dapat menurunkan kadar kolesteroldarah. Mengonsumsi satu suing bawang merah segar dapat meningkatkan kadalkolesterol baik (HDL) sebesar 30 %. Senyawa ini juga berfungsi sebagaiantiseptik, yaitu menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
- Flavonoid Bahan aktif ini dikenal sebagai antiinflamasi atau anti radang. Jadi, bawangmerah bisa digunakan untuk menyembuhkan radang hati (hepatitis), radang sendi(arthritis), radang tonsil (tonsillitis), radang pada cabang tenggorokan (bronchitis),serta radang anak telinga (atitis media). Flavonoid juga berguna sebagai bahanantioksidan alamiah, sebagai bakterisida, dan dapat menurunkan kolesterol jahat(LDL) dalam darah secara efektif
- Alilpropil disulfideSeperti flavonoid, senyawa ini juga bersifat hipolipidemik atau mampumenurunkan kadar lemak darah. Khasiat lainnya yaitu sebagai antiradang.Kandungan sulfur dalam bawang merah sangat baik untuk mengatasi reaksiradang, terutama radang hati, bronchitis, maupun kongesti bronchial
- Fitosterol Fitosterol adalah golongan lemak yang hanya bisa diperoleh dari minyak tumbuh-tumbuhan atau yang lebih dikenal sebagai lemak nabati. Jenis lemak ini cukupaman untuk dikonsumsi, termasuk oleh para penderita penyakit kardiovaskuler.Oleh karena itu, penggunanya justru akan menyehatkan jantung.
- Flavonol Flavonol bersama kuersetin dan kuersetin glikosida, memiliki efek farmakologissebagai bahan antibiotic alami. Hal ini dikarenakan kemampuannya untuk menghambat pertumbuhan virus, bakteri, maupun cendawan. Senyawa ini jugamampu bertindak sebagai antikoagulan dan anti kanker.
- Pektin Bahan ini merupakan golongan polisakarida yang sukar dicerna. Oleh karena itu,seperti pada flavonoid, pektin bersifat menurunkan kadar kolesterol. Senyawa ini juga mempunya kemampuan mengendalikan pertumbuhan bakteri.
- Saponin Saponin termasuk senyawa penting dalam bawang merah, yang memiliki cukup banyak khasiat. Senyawa ini berperan sebagai antikoagulan, yang berguna untuk mencegah penggumpalan darah. Saponin juga dapat berfungsi sebagaiekspektoran, yaitu mengencerkan dahak.
- Tripropanal sulfoksidaKetika umbi bawang merah diiris atau dilukai, akan keluar gas tripropanalsulfoksida. Gas ini termasuk salah satu senyawa aktif eteris dalam bawang merahyang menyebabkan keluarnya air mata (lakrimator). Agar mata tidak pedih dan berair saat mengiris bawang merah, simpanlah bawang merah dalam lemari pendingin selama kurang lebih 30 menit. Bersamaan dengan keluarnya tripropanalsulfoksida, akan muncul pula bau menyengat yang merupakan aroma khas bawang merah. Bau ini berasal dari senyawa propil disulfide dan propilmetildisulfide. Ketika bawang merah ditumis atau digoreng, senyawa ini menebarkanaroma harum. Baik tripropanal sulfoksida, propil disulfida, maupun propilmetil disulfide dapat berfungsi sebagai stumulansia atau perangsang aktivitas fungsiorgan-organ tubuh. Jadi, senyawa-senyawa ini sangat berguna untuk merangsangfungsi kepekaan saraf maupun kerja enzim pencernaan.
BAWANG PUTIH Menurut Ir. Hieronymus Budi Susanto bawang putih merupakan komoditi pertanian yang banyak dibutuhkan penduduk di dunia, terutama dimanfaatkan sebagai bahan penambah penyedap atau pewangi beberapa jenis makanan. Sekarang adaorang yang memanfaatkannya dalam bentuk hasil olahan, seperti acar (pickle), tepungdan makanan dalam kaleng. Hanya sebagian kecil diolah dalam bentuk minyak bawang putih (garlic oil). ( Bawang putih berkembang di dataran rendah, 1987 : 11). Menurut Ir. Bambang Cahyono, tanaman bawang putih (allium sativum) adalah merupakan salah satu dari jenis tanaman sayuran umbi semusim yang tumbuhtegak sampai ketinggian 41-84 cm, tergantung dari varietasnya. Pada varietas datarantinggi, bawang putih tumbuh dari ketinggian 60 cm. Berikut adalah klasifikasi tanaman bawang putih.
- Allicin Zat aktif yang mempunyai daya bunuh terhadap bakteri dan dayaantiradang.
- Aliin Suatu asam amino yang antibiotic.
- Gurwitchrays Sinar gurwitch, radiasi mitogenetik yang merangsang pertumbuhan sel tubuh dan mempunyai daya peremajaan (rejunavenating effect) pada semua fungsi tubuh.
- Antihemollytic factor Faktor anti lesu darah atau inti kekurangan sel-sel darah merah.
- Antiarthritic factor Faktor antirematik yang dibuktikan dalam penelitian di Jepang, terutama di rumah sakit angkatan darat.
- Sugar Regulating factor Faktor pengatur pembakaran gula secara normal,efisien di dalam tubuh, yang bermanfaat bagi pengobatan penunjang terhadapdiabetes dan reactive atau fungctional hypoglycemia. Hypoglycemia reaktif merupakan kebalikan dari kondisi diabetes, yaitu merosotnya gula darah di bawah batas normal angka 100, akibat dirangsangnya produksi hormone insulin dalam jumlah berlebihan karena terlalu banyak makan gula pasir, serta tepung-tepunganhasil penggilingan modern : nasi putih, roti putih, bakmi dan bihun, makroni,yang semuanya sudah bersih dari kulit selaput beras atau gandum (bekatul).
- Allihiamine Suatu sumber ikatan-ikatan (compounds) biologic yang aktif serta vitamin B1.
- Selenium
- Suatu mikro mineral yang merupakan factor yang bekerja sebagaianti oksidan (antikerusakan, antioksidasi sel-sel tubuh oleh zat-zat racun yangmerusak sel-sel), yang mengakibatkan pengapuran pembuluh darah, membuat sel-sel tubuh yang normal menjadi lemah dan berubah menjadi sel-sel kanker, danmembuat orang menjadi cepat tua. Selenium mencegah terbentuknya gumpalandarah (bloodclot; thrombus) yang dapat menyumbat pembuluh darah jantung danotak.
- Germanium Seperti selenium, merupakan mineral anti kanker yang ampuh,yang dapat menghambat atau memusnahkan sel-sel kanker.
- Antitoksin Anti racun atau pembersih darah dari racun-racun bakteri ataupun polusi logam-logam berat. Juga berfungsi sebagai anti alergi, dan memperkuatdaya tahan tubuh tehadap asthma
- Scordinin Zat aktif yang mempercepat pertumbuhan tubuh, meninggalkan berat badan, meningkatkan energi, menyembuhkan penyakit kardium vaskuler dan antioksidan.
- Methylallyl trisulfide, Mencegah pengentalan darah atau mencegah pengumpulan piringan-piringan yang dapat menyumbat pembuluh darah jantungdan otak.( Bawang putih berkembang di daratan rendah, 1987 : 19-20 ).
Manfaat Bawang Putih Bawang putih yang semula hanya dikenal sebagai bumbu dapur, kini telahdiketahi memiliki beragam kegunaan dalam menunjang kehidupan manusia. Selain manfaat utamanya, untuk bahan baku keperluan dapur, umbi bawang putih juga dapatdigunakan sebagai salah satu bahan baku untuk pembuatan obat-obatan, dan bahan baku untuk olahan makanan. Sebagai bahan baku keperluan dapur, bawang putih berfungsi sebagai bumbu penyedap beragam masakan. Sebagai bahan baku obat-obatan, bawang putih memiliki khasiat untuk penyembuhan bermacam-macam penyakit, seperti penyakit infeksi pada saluran pernafasan, penyakit infeksi pada usus, penyakit batuk, penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi), gatal-gatal,penyakitkencing manis (diabetis), penyakit typus, penyakit cacingan, penyakit infeksi padakulit dan luka bekas gigitan binatang berbisa, penyakit maag, penyakit kanker, penyakit ganorrhoe, penyakit infeksi di vagina akibat jamur candidas albicans, penyakit meningitis akibat jamur Eurytococcus neoformans, mata bengkak karenaangin bahkan tidak itu saja, umbi bawang putih juga bermanfaat untuk meningkatkankesuburan wanita, mencegah penuaan sehingga tetap awet muda, untuk memperkuatotot-otot badan, dapat menambah gairah seks, mengatasi letih, lelah dan susah tidur.Khasiat bawang putih seperti tersebut diatas, karena umbi bawang putih mengandungsenyawa allisin dan scordinin. Senyawa allisin, merupakan zat antibiotika yang dapatmembunuh kuman penyakit, dan senyawa scordinin merupakan zat yang dapatmemberikan kekuatan atau daya tahan tubuh dan untuk pertumbuhan sel. Selain itu,ditemukan pula senyawa-senyawa seperti selenium, enzim germanium, antiarthritic,methylallyl trisulfide. Sedangkan bahan baku olahan makanan, umbi bawang putih banyak digunakan untuk membuat sejenis minuman yang disebut “garlie juice” yangmerupakan minuman segar sari bawang putih.( Bercocok tanam bawang putih, 1994 :11 )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H