Mohon tunggu...
Gravity Bind
Gravity Bind Mohon Tunggu... Direktur PT. Kasanah Group -

Life Is Learning, Life is Helping, Life isn't Alone. Life is A Hope

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pantai Sembukan, Eksotisme dan Mitos Dibalik Karang

23 Februari 2013   18:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:49 2611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13616437771190627260

Pantai Sembukan mungkin adalah salah satu spot yang cukup terkenal di kalangan para aktivis spiritual seperti para tokoh spiritual Kerajaan Surakarta dan Jogjakarta. Pantai ini dianggap sebagai pintu ke-13 bagi Nyi Roro Kidul, Sang Ratu Laut Selatan untuk menghadiri pertemuan dengan raja-raja Kasunanan Surakarta sehingga pantai ini memiliki aturan yang hampir sama dengan Pantai Kidul atau Pantai Parangtritis.

Pantai yang terletak di Dusun Sembukan, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri ini memiliki nuansa alam yang sangat indah. Berada di ujung selatan Wonogiri sekitar 40 km dengan waktu tempuh 2 jam dari Kota Wonogiri. Dengan membayar Rp.3000,-/orang, Anda dapat menikmati keindahan Pantai ini. Pantai Sembukan tidak hanya ditunjang dengan deburan ombak saja tetapi juga karang yang membentuk bukit-bukit yang cantik dan membuat peraduan mata bisa melihat dari sudut mana pun.

Terdapat sekitar 3 bukit tinggi yang bisa dijadikan sebagai tempat untuk memandang dan mengabadikan foto pantai ini. Selain itu akses untuk menuju ke-3 bukit ini sudah sangat bagus sekali sehingga mempermudah dalam menggapainya. Diatas bukit ini juga dibangun masjid, paseban, dan sanggar.

Pantai Sembukan sangat ramai sekali  ketika Malam Satu Suro menjelang. Di malam itu semua para awak keraton Surakarta dan para abdi-abdi keraton datang membawa sesajen untuk dipersembahkan bagi Sang Penguasa Lautan Kidul. Upacara yang biasa disebut "Larung Ageng" ini diadakan oleh Kasunanan Surakarta Pemkab Wonogiri dan masyarakat sekitar Paranggupito tersebut untuk menghormati penjaga pantai ini. Jika sudah mengarah ke hal-hal yang berbau mitos maka Anda harus paham dengan aturan-aturan yang dilarang seperti dilarang mengambil sesuatu apapun.

Namun tidak hanya misteri dan mitos yang daya tarik dari pantai ini, pemandangan dan hamparan karang di pantai ini adalah daya tarik yang begitu mempesona bagi para wisatawan. Karang-karang besar yang berdiri gagah di bibir pantai menjadi nuansa tersendiri bagi pegiat rock climbing (RC) walaupun belum ada jalur resmi untuk kegiatan RC.

Di pantai ini jangan pernah berharap untuk berenang karena kondisi bibir pantai adalah karang-karang kecil yang sangat tajam, selain itu deburan ombaknya sangat besar menjadikan pantai ini terlarang untuk digunakan sebagai media berenang. Namun jangan bersedih karena Anda bakal puas dengan pemandangan dan panorama karang maupun deburan ombak yang sangat indah untuk dinikmati.

Untuk kuliner Anda bisa menikmati kelapa muda dengan hanya membayar Rp. 5.000,- dan ditemani oleh gorengan yang begitu sangat nikmat serta peraduan mata menikmati indahnya deburan ombak yang menabrak karang-karang besar. Pemandangan yang tidak akan pernah bisa terlupakan bagi sebuah pantai yang menyimpan sebuah mitos dan keindahannya dibalik hamparan karang-karang raksasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun