[caption id="attachment_292830" align="aligncenter" width="768" caption="Suasana Kantin Sebelum Jam Istirahat"][/caption]
Saya menemukan uang S$2 di meja makan pagi itu, waktu menunjukkan pukul 8 pagi segera saya buru-buru berganti baju dan menyambar tas berikut uang saku $2 yang tertinggal di meja makan. Tujuan hanya satu yaitu ke sekolah anak saya yang letaknya hanya beberapa blok dari apartment kami. Pasti si Wisnu anak saya yang waktu itu kelas 3 SD lupa membawa uang sakunya. Jadi saya bela-belain kesekolah membawakan uang sakunya yang ketinggalan karena saya tahu uang tersebut untuk membeli makan siang di kantin pas jam istirahat nanti.
Adalah kebiasaan anak saya membeli makanan di kantin seharga $1- $1.50 seperti mie kuah sayur, kweetiaw sup, nasi ayam , nasi sayur dll seporsi anak-anak memang cukup murah . Sedangkan sisanya biasalah anak-anak mungkin digunakan untuk membeli lauknya yang lain seperti sosis, chicken nugget atau pergi ke warung sekolah membeli pensil, pen atau buku-buku notes yang murah-murah.
[caption id="attachment_292836" align="aligncenter" width="301" caption="Suasana di kantin jam Istirahat"]
Kenapa saya tidak menyiapkan bekal sendiri? Pertama anak saya suka makanan segar dan panas-panas seperti sup dan mie kuah. Alasan kedua tentu saja praktis. Saya sebagai orang tua sudah mempercayakan makan siang anak-anak ke pihak kantin sekolah , karena di Singapore untuk membuka warung makanan di sekolah-sekolah ada aturannya dan tidak sembarangan.
[caption id="attachment_292839" align="aligncenter" width="768" caption="Contoh Salah satu menu di Edgefield Primary School (SD)"]
Disamping mesti mengikuti tender terbuka dari MOE ( Ministry Of Education ) mengikuti pelatihan standar kebersihan (Food Hygiene Kursus Dasar ), penyajian makanan untuk anak-anak, disamping itu diajarkan juga bagaimana cara-cara menyajikan menu yang sehat , berikut standar harga, kebersihan dan petunjuk menghadapi pelanggan yang hampir 100 % anak-anak Sekolah.
Sekolah berkomitmen untuk memastikan bahwa para pedagang kantin mampu memberikan tidak hanya pelayanan yang baik, tetapi juga memenuhi kebutuhan gizi murid dan bahwa makanan yang dijual di kantin sehat dan harga terjangkau. Tentu saja sewa tempatnya juga murah , karena harga makanan disini murah,terjangkau karena pelanggan anak-anak.
Jadi sebagai Ibu yang sibuk bekerja saya cukup mempercayakan makan siang anak-anak kepada operator kantin sekolah disamping harga murah , terjamin kebersihannya, sehat dan anak-anak senang karena menu berganti tiap hari.
[caption id="attachment_292840" align="aligncenter" width="768" caption="Menu Favorit anak saya, masakan serba sup"]
Pengin tahu bagaimana sampai saya dan para orang tua murid cukup puas dengan kantin sekolah di Singapore? Ternyata untuk menjadi operator kantin di sekolah butuh perjalanan panjang juga , berikut langkah-langkah yang harus di tempuh untuk membuka warung makanan di Sekolah :
Kantin sekolah saat ini dioperasikan dengan 2 cara / sistem :
-Sistem pemilik kios individu Individual Stallholder System (ISS)
-Tender Sistem Tunggal - Single Tender System (STS)
Kemudian tiap-tiap Sekolah yang bersangkutan bertanggung jawab atas pemilihan dan penunjukan stallholders dan kontraktor berdasarkan kriteria dan prosedur yang ditetapkan oleh MOE.
Dibawah sistem ISS Stalholder / Calon pemilik warung dipilih berdasarkan aplikasi yang telah di terima .
Untuk STS, Kontraktor dipilih melalui tender. Kontraktor tunggal ini mengoperasikan semua warung makan di kantin sekolah dengan harga yang terkendali.
Pengin tahu bagaimana Proses Seleksi para calon Pemilik warung ?
-Â Sekolah diSingapore biasanya membuka pendaftaran baru untuk calon pemilik warung pada bulan Agustus sebelum Hari pertama Sekolah di mulai pada tahun itu ( January)
- Pendaftar di seleksi bukan berdasarkan siapa cepat dia dapat( tapi berdasarkan lulus tidaknya sewaktu diseleksi)
- Pelamar harus mengambil formulir pendaftaran sendiri di kantor MOE headquarter atau download di website MOE
- Panitia Penyeleksi Kantin akan memilih para calon pemilik warung yang paling cocok kemudian mereka akan di wawancarai terlebih dahulu.
- Setelah lulus wawancara  kandidat harus mendaftar dan lulus Kursus Dasar Food Hygiene (WSQ BFHC) dan kemudian mengajukan permohonan izin berjualan jajanan dari Badan Lingkungan Nasional (NEA= National Environment Agency).
-Â Semua pemohon akan diinformasikan oleh sekolah hasil dari aplikasi mereka pada bulan November / Desember.
Sebuah perjalanan panjang bukan ? walau hanya untuk sebuah warung makan untuk anak-anak yang hanya buka setengah hari. Saya selaku orang tua kadang malah berpikir jajanan kantin lebih sehat dari makanan di rumah , karena apa? Di rumah saya bisa mengontrol menu , kalori dan lemak asupan tapi kalau sudah berhadapan dengan anak-anak biasanya kita mengalah dengan keinginan anak-anak. Ayam goreng , kentang goreng dan sebangsanya suka terhidang di meja makan hanya karena anak-anak merengek-rengek walaupun kita tahu makanan tersebut tidak sehat. Sekali dua kali tidak apa-apa, tapi kalau tiap hari repot bukan?
Sedangkan makanan kantin justru malah lebih terkontrol kalori dan lemaknya karena memang sudah di wajibkan oleh Pemerintahnya sendiri untuk menyediakan menu sehat, jadi mau tidak mau si anak-anak yang lapar memang harus ke kantin dan membeli makanan yang sehat disana.
Disamping itu makanan goreng-gorengan hanya di sediakan seminggu sekali, bahkan di beberapa sekolah makanan bergoreng ditiadakan. Menu makanan yang seharusnya di goreng di gantikan dengan di panggang atau di oven. Kulit ayam di buang , yang di gunakan hanya daging ayamnya saja. Sayuran dan buah-buahan digalakkan untuk dikonsumsi lebih banyak.
Semua makanan yang di jual harus memenuhi standard kesehatan yang telah di tetapkan oleh MOE , kalau operator kantin melanggar ijin berjualan akan di cabut dan tidak diperbolehkan berjualan di kantin lagi. Tapi saya yakin tidak akan ada yang berani melanggar sih , bagaimana mau melanggar? para guru-guru juga ikut ngantri di kantin . Otomatis para pemilik warung berusaha menyajikan makanan yang sehat , murah dan bergizi.
Saking ketatnya mereka menjaga kebersihan makanan mereka, Â anak-anak tiap cuti sekolah dan melakukan jalan-jalan ke negara Asia seperti Indonesia, China,Thailand ,Vietnam dianjurkan untuk membeli makanan di tempat-tempat yang terjaga kebersihannya, seperti di Hotel dan restorant selanjutnya minum dari botol air mineral kalau tidak ingin terserang diare. Memang agak berlebihan tapi pada kenyataannya memang terbukti benar. Anak saya pernah diare berat sewaktu saya ajak berkunjung ke Indonesia padahal saya mengontrol untuk tidak jajan sembarangan , minum dari botol air mineral, terus diamana salahnya?
Olala ternyata sewaktu saya tidur siang ada tukang makanan anak-anak di depan rumah, anak saya yang seumur-umur hidupnya tidak tahu namanya jajan akhirnya jajan juga tanpa sepengetahuan saya. Malamnya dia mulai terserang diare berat dan siangnya sampai harus saya antar ke rumah sakit saking parahnya.
Sejak saat itu kalau berkunjung ke Indonesia , larangan terberat yang selalu saya terapkan adalah tidak boleh jajan sembarangan! Dan sepertinya anak-anak sudah kapok .
Memang seperti kejam peraturannya, tapi bagi saya peraturan adalah peraturan , kalau ada yang melanggar silahkan di sangga sendiri akibatnya. Dengan wejangan saya seperti ini buktinya anak saya kalau ke Indonesia tidak pernah jajan lagi dan untungnya juga di Singapore tidak ada yang namanya kebiasaan jajan karena memang hampir tidak ada orang yang jualan jajanan.
Karena anak-anak adalah generasi penerus bangsa, maka sudah sewajarnyalah kita para orang tua memikirkan juga makanan sehat untuk para penerus bangsa ini dimanapun berada. Di sekolah , di lingkungan rumah, di jalan dan dimanapun berada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H