Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Contohlah Ini, Praktik Jual Beli di Manila Saat Wabah Corona

19 April 2020   20:01 Diperbarui: 20 April 2020   14:31 1258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antre beli sembako di pasar di gedung Biro Industri Tanaman di Manila Filipina, 17/4/2020 (Foto: xinhuanet.com/Rouelle Umali)

Tengoklah foto di atas. Orang-orang yang ingin berbelanja, tua muda, lelaki perempuan, melaksanakan physical distancing di musim pagebluk (wabah penyakit) virus Corona.

Mereka warga Manila. Ibu kota Filipina. Nampak dengan jelas, warga yang hendak membeli bahan-bahan kebutuhan pokok rela diatur sedemikian rupa. Agar tidak terinfeksi virus mematikan, COVID-19.

Foto-foto yang dijepret Roulle Umali itu menggambarkan dengan sangat apik. Betapa warga harus mau melaksanakan jaga jarak dan hindari kontak fisik demi memutus mata rantai penyebaran virus SARS tipe baru berukuran nano, Corona.

Mulai dari pertama kali hadir ke lokasi jual beli, pengelola dan aparat sudah menerapkan FIFO alias first in first out. Maksudnya, siapa yang datang pertama kali akan menempati lokasi antrian paling depan untuk mendapatkan layanan.

Antre beli sembako di pasar di gedung Biro Industri Tanaman di Manila Filipina, 17/4/2020 (Foto: xinhuanet.com/Rouelle Umali)
Antre beli sembako di pasar di gedung Biro Industri Tanaman di Manila Filipina, 17/4/2020 (Foto: xinhuanet.com/Rouelle Umali)
Warga kenakan masker duduk di kursi, yang diberi jarak sesuai aturan physical distancing. (Foto: Xinhua/Rouelle Umali)
Warga kenakan masker duduk di kursi, yang diberi jarak sesuai aturan physical distancing. (Foto: Xinhua/Rouelle Umali)
Mereka tidak disuruh paksa antri sambil berdiri. Kursi-kursi dalam jumlah terbatas disediakan. Jarak antara kursi satu dengan kursi terdekatnya, sekitar 1,5 sampai 2 meter. Tentu untuk menghindari droplet atau cairan yang dikeluarkan dari mulut orang akibat batuk, bersin dan pilek.

Droplet dari orang yang terpapar virus Corona, memang tengah menjadi musuh global mancanegara saat pagebluk ini.

Barisan kursi yang diduduki calon pembeli rapi. Ketika saatnya tiba, bergiliran memasuki area jual beli. Pilah-pilih sayuran, bumbu, daging, ikan, buah dan segala macam bahan kebutuhan pokok yang masing-masing orang butuhkan.

Antre beli sembako di pasar di gedung Biro Industri Tanaman di Manila Filipina, 17/4/2020 (Foto: xinhuanet.com/Rouelle Umali)
Antre beli sembako di pasar di gedung Biro Industri Tanaman di Manila Filipina, 17/4/2020 (Foto: xinhuanet.com/Rouelle Umali)
Saat transaksi jual beli pun antre. Tertib dan rapi. Pembeli mematut-matut dulu komoditi yang hendak ia beli. Tidak berebutan, berjubelan dan senggol-senggolan.

Pembeli cukup seorang diri mencari apa yang hendak ia beli. Tapi dengan waktu yang standar alias tidak boleh terlalu berlama-lama. Sementara pedagang juga melayani pembeli dengan tetap menerapkan #jagajarak dan hindari #kontakfisik.

Amankah? Insya Allah.
Minimal saat wilayah mereka menerapkan status "lauk-daun", "lock-don't" atau "donlot" seperti banyak dipelesetkan (maksudnya LOCKDOWN), tapi pemenuhan kebutuhan bahan pokok sehari-hari tetap disediakan.

Pemenuhannya pun mengikuti protokol kesehatan yang sudah diterapkan otoritas setempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun