Mohon tunggu...
Frenda Yentin Madiana
Frenda Yentin Madiana Mohon Tunggu... -

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Prodi Ilmu Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bioskop atau Pertunjukan Wayang?

20 November 2013   11:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:54 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pertunjukan wayang yang menjadi tradisi asli jawa kini dikalahkan oleh bioskop. Pertunjukan yang benar-benar hasil budaya nusantara malah dilupakan begitu saja. Para anak muda kini kelihatannya tak tertarik dan tak memiliki minat banyak kepada pertunjukan wayang. Pertunjukan wayang dianggap sesuatu yang aneh, sesuatu yang membosankan bahkan terkesan kuno. Para anak muda ini apabila diberi pilihan, pilih mana bioskop apa pertunjukkan wayang, mereka pasti akan memilih bioskop.Menonton film di bioskop dianggap mereka sesuatu yang lebih terhormat, sesuatu yang trend dan lebih modern.

Ini sama halnya dengan apa yang dikatakan oleh Ira Novita Ningrum, salah satu mahasiswa di Prodi Biologi, UIN Sunan Kalijaga. Ketika ia saya berikan pilihan tiket bioskop atau pertunjukan wayang, tanpa pikir panjang ia memilih tiket bioskop. Karena menurutnya pertunjukan wayang sungguh membosankan, lagi pula pertunjukannya lama.

Pertunjukan wayang sekarang ini mungkin hanya diminati oleh kalangan orang tua, Sedikit sekali anak muda yang minat dengan pertunjukan ini. Mungkin diantara mereka yang masih minat kepada pertunjukan ini dapat dihitung dengan tangan. Mereka mengenal apa itu wayang, namun ketika ditanya apakah kamu sudah pernah menonton wayang pasti mereka akan berkata belum pernah. Padahal pertunjukan ini masih sering dipertunjukan di daerah Jawa khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur. Namun para pemuda pemudi dari daerah ini malah tak kenal apa itu sebenanya petunjukan wayang. Ketika mereka ditanya, mengapa mereka tidak suka meonton pertunjukan wayang? Maka kebanyakan alasan dari mereka adalah pertunjukan itu sungguh membosankan kebanyakan oang tua yang menonton, ceritanya membingungkan cuma buat ngantuk dan masih banyak lagi alasan-alasan mereka yang sepertinya benar-benar tidak tertarik dengan petunjukan wayang.

Tak hanya itu saja, banyak diantara mereka yang mengatakan bahwasanya mereka tidak mengerti bahasa yang digunakan dan dilagukan dalam petunjukan wayang tersebut. Sehingga hal ini membuat mereka kesulitan untuk memahami apa sih sebenarnya yang ada dalam pertunjukan itu. Salah satu diantara mereka adalah Munfarida, prodi Ekonomi, UIN Sunan Kali Jaga yang berasal dari Ngawi. Memang sudah tidak menjadi hal yang baru lagi apabila seorang yang kelahiran jawa dan menetap di Jawa tidak tahu bahasa Jawa itu sendiri, hal ini seperti pepatah yang diibaratkan kacang lali kulite. Jika ditranslitkan dalam bahasa Indonesia adalah kacang lupa kulitnya. Sungguh mengenaskan bukan budaya kita sekarang ini. Modernitas sudah mulai menggoyahkan tradisi kita dan mulai melunturkan budaya kita. Ini terlihat ketika para pemuda kita lebih memilih bioskop yang memperlihatkan berbagai kecanggihannya. Padahal jika dipikir-pikir pertunjukan wayang yang kita miliki tidak kalah kok dengan kecanggihan yang dimiliki bioskop. Dan apabila kita mengerti betul pertunjukan tersebut, tidaklah mudah kita mementaskan pertunjukan tersebut. Karena apa? Karena petunjukan tersebut live atau siaran langsung di depan penontonnya. Apabila pikiran para penerus bangsa masih tidak suka dan canggung dengan budaya sendiri seperti pertunjukan wayang bisa dipastikan sepuluh atau lima belas tahun kedepan kita akan kehilangan pertunjukan wayang kita, karena minimnya ketertarikan mereka akan pertunjukan ini.

Bioskop memang mengasyikan tapi tak selayaknya kita melupakan pertunjukan kita sendiri. Pertunjukan wayang juga tidak kalah mengasyikan dengan bioskop, cerita yang ada di dalamnya juga tidak kalah dengan cerita yang ada di bioskop. Kita juga akan mendapat banyak pelajaran dari apa yang kita tonton dalam pertunjukan wayang. Kita akan lebih tahu tentang budaya kita, bagaimana menajubkannya budaya kita. Dan tentunya kita akan mendapat banyak kosa kata baru dan pengetahuan baru darinya. Janganlah kita menganggap bahwasanya pertunjukan wayang adalah pertunjukan yang kuno dan tak ada manfaatnya, padahal jika kita lihat dan pelajari lebih dalam kita akan mengambil banyak hikmah dari petunjukan ini. Jadi, jangan hanya pergi ke bioskop tapi juga rajin-rajinlah juga pergi ke pertunjukan wayang, agar budaya kita tetap lestari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun