Pentingnya Perkembangan Masa Prenatal
Periode Prenatal atau masa sebelum lahir adalah periode awal perkembangan manusia yang dimulai sejak konsepsi, yakni ketika ovum wanita dibuahi oleh sperma laki-laki sampai dengan waktu kelahiran individu. Masa ini pada umumnya berlangsung selama 9 bulan kalender atau 280 hari sebelum lahir. Dilihat dari segi waktunya, periode pranatal ini merupakan periode perkembangan manusia yang paling singkat, tetapi justru pada periode inilah dipandang terjadi perkembangan yang sangat cepat dalam diri individu.
Jauh sebelum adanya perhatian dan pengakuan dari kalangan psikologi barat terhadap perkembangan individu pada masa prenatal ini, psikologi timur, terutama pikologi islam telah lebih dulu menempatkan masa prenatal ini sebagai periode awal perkembangan individu. Beberapa ayat Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW yang menjadi landasan utama bagi psikologi islam, telah memberikan sejumlah informasi tentang telah dimulainya kehidupan manusia sejak janin berada dalam kandungan ibunya. dalam sejumlah ayat Al-Qur’an dan Hadits Nabi secara tidak langsung juga telah disebutkan bahwa selama periode prenatal ini, individu tidak hanya mengalami perkembangan fisik melainkan sekaligus mengalami perkembangan psikologis (Mujib & Mudzakir, 2001).
Dewasa ini para ahli psikologi perkembangan meyakini bahwa kehidupan manusia berawal dari pertemuan sel sperma laki-laki dan sel telur wanita. Pembuatan dimulai ketika anak laki—laki memasuki masa pubertas. Ketika bersenggama, sperma dilepas dari pihak pria ke pihak wanita. Begitu sel sperma berhasil masuk maka akan bercampur dengan sel telur wanita ( ovum ) dan menghasilkan satu bentuk sel yang telah terbuahi (zigot), yang dalam psikologi islam disebut nuthfah, yaitu air mani ( sperma ) yang keluar dari sulbi ( tulang belakang) laki-laki yang bersarang dirahim perempuan. Kira-kira 30 jam sesudah pembuahan, zigot itu membelah diri menjadi dua dan 20 jam kemudian membelah diri menjadi empat. Kelompok sel-sel kecil ini bergerak disepanjang saluran telur ke rahim dan melekat pada diniding rahim. Sel-sel meneruskan pembelahan dirinya, sebagian sel-sel itu berkembang menjadi tali pusat. Tali pusat itu dihubungkan dengan placenta, organa khusus yang memberi janin zat-zat makanan dan oksigen dari aliran darah ibu.
Sperma dan sel telur itu dibuat oleh sel-sel perkembangbiakan, yang disebut sel benih (grem cell).sel-sel ini mengandung 46 kromoson yang diperoleh dari sel sperma ayah dan ovum ibu, yang dibentuk menjadi 23 pasang. Dalam setiap pasang kromoson ini terdiri dari satu kromoson ayah dan satu kromoson ibu yang memiliki bentuk dan ukuran yang jelas. Akan tetapi hanya satu dari setiap pasang yang bertemu dalam proses pembuahan (proses redukasi/penyusutan jumlah kromoson) yang disebut pemisahan reduktif atau meiosis.
Dalam pembuahan normal, ovum berada dalam salah satu tuba falopi ketika bergerak dari satu ovarium ke rahim. Sebagai hasil dari hubungan kelamin, spermatozoa pria dalam jumlah besar diletakkan di mulut rahim dan bergerak menuju tuba falopi, mereka ditarik kedalam ovum oleh gaya harmonal yang kuat. Setelah satu sel sperma memasuki ovum, permukaan ovum seketika berubah, sehingga tidak ada sperma lain yang dapat memasukinya. Bila satu sperma menembus dinding ovum, maka inti sel saling mendekat. Membran yang mengelilingi masingmasing pecah dan kedua inti bersatu.
Pada umunya ahli psikologi perkembangan membagi periode prenatal atas tiga tahapan perkembangan
1.Tahap Germinal (pembuahan hingga 2 mingg) adalah periode awal kejadian manusia. Selama tahap germinal, dari pembuahan hingga minggu kedua kehamilan, zygot membelah diri, menjadi semakin kompleks, dan tertanam di dinding uterus. 72 jam setelah pembuahan, zygot membelah diri menjadi 16 sampai 32 sel, sehari setelah itu sebanyak 64 sel. Pembelahan ini terus berlanjut hingga sel asal tunggal tersebut mengembang menjadi 800 juta atau lebih sel yanag membentuk tubuh manusia
2.Tahap embrio, yaitu tahap kedua kehamilan, segumpulan darah yang semakin membeku, yang dimulai 2 minggu sampai 8 minggu setelah pembuahan, yang ditandai dengan terjadinya banyak perubahan pada semua organ utama dan sistem-sistem fisiologis.
Selama periode embrio ini, pertumbuhan terjadi dalam dua pola, yaitu :
a.Cephalocaudal (dari bahasa latin yang berarti kepala ke ekor), proses perkembangan yang dimulai dari bagian kepala, kebagian bawah tubuh. Kepala, otak, dan mata embrio berkembang lebih dahulu dan besarnya sangat tidak proporsional sampai perkembangan bagian tubuh yang lain menyusul.
b.Proximodistal (dari bahasa latin “ jauh ke dekat”), proses pertumbuhan yang dimulai dari bagian dekat dengan tengah tubuh sampai bagian-bagian yang jauh dari pusat badan.
Periode embrio juga ditandai dengan suatu perkembangan yang cepat pada sistem syaraf. Hal ini terlihat pada saat embrio berumur 6 minggu embrio telah dapat dikenali sebagai manusia, tetapi kepala lebih besar dibandingkan bagian badan yang lain. Pada umur 8-9 minggu, muka, mulut, mata, dan telinga sudah mulai terbentuk. Lengan dan kaki lengkap dengan jari-jarinya sudah mulai nampak. Organ—organ seks juga mulai terbentuk, otot dan tulang rawan mulai berkembang, organ dalam ( isi perut, hati, pankreas, paru-paru dan ginjal ) mulai terbentuk dan berfungsi secara sederhana.
3.Tahap janin, dimulai dari usia 9 minggu sampai lahir. Dalam periode ini ciri—ciri fisik orang dewasa secara proporsional mulai terlihat. Kepala yang tadinya besar mulai mengecil dan janin itu mulai dapat menggerakkan kepala, tangan, kaki, dan jantungnya mulai berdenyut.
Menurut psikologi islam ketika janin genap berumur 4 bulan, maka ditiupkan ruh ke dalamnya, dan ibu dapat merasakan gerakan-gerakan janinnya, seperti menonjok-nonjok atau menendang-nendang. Pada bulan ketujuh, rambut mulai tumbuh dikepalanya dan mulut mulai menonjol keluar, bergerak-gerak, dibuka dan ditutup, mereguk atau menelan dan meenghisap ibu jarinya, matanya mulai berkedip dan ia bisa menangis meskipun matanya masih tertutup rapat. Pada bulan kedelapan mulai berkembang lapisan lemak badan yang berguna untuk mengatur temperatur badannya setelah kelahiran.
Daftar Pustaka
Mar’at. Samsunuwiyati. 2006. Psikologi Perkembaangan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya offset
L.Zulkifli. 1986. Psikologi Perkembangan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya offset
Papalia.E.Diane, O.W.Sally, F.D.Ruth.2008. Human Development. Jakarta : Kencana PrenadaMedia Group
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H