Mohon tunggu...
Mohammad Fajar
Mohammad Fajar Mohon Tunggu... Guru - Try to learn

Baik Hati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjadi TKW atau Menjadi Pelacur

23 April 2019   12:36 Diperbarui: 23 April 2019   12:50 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Di Indonesia ini sudah bukan rahasia lagi bahwa tuntutan kebutuhan ekonomi membuat banyak orang harus pintar dan jeli dalam mencari lapangan pekerjaan. Ketersediaan lapangan pekerjaan di perkotaan semakin langka.  Begitu banyak para pencari kerja tiap tahunnya namun tidak dibarengi ketersediaan lapangan pekerjaan yang memadai. 

Ada pencari kerja yang bermodalkan ijazah namun ada pula yang hanya bermodal kenekatan. Bagi yang dibekali ijazah dari jenjang pendidikan tentu diberi keuntungan mengingat hampir pasti  lapangan pekerjaan yang tersedia saat ini mensyaratkan hal tersebut. Sementara sisanya harus bisa menyesuaikan diri dengan lapangan pekerjaan yang sama sekali tidak diharapkan dan diimpikan sedari kecil.  Pasti tidak ada anak yang ketika ditanya, nanti kalau besar jadi apa, mereka menjawab jadi TKW.

Pengiriman TKW ke luar negeri merupakan salah satu alternatif yang ditawarkan pemerintah untuk mengatasi masalah langkanya lapangan pekerjaan ini. Negara-negara utama tujuan pengirima TKW adalah negara-negara timur tengah yang terkenal fanatik dengan adat ketimuran. Penyebab utama adalah negara-negara tersebut merupakan negara-negara petrodolar yang saat ini sedang makmur-makmurnya karena penemuan kandungan minyak yang sangat besar di bawah permukaan buminya. 

Beberapa dasawarsa yang lalu para pakar banyak yang memperkirakan bahwa kandungan minyak ini sedang di ambang kritis karena sudah menipis dan hampir habis. Namun seperti halnya kandungan emas yang sudah berabad-abad ditambang namun tetap saja menyisakan pertanyakan  ke mana semua yang sudah ditambang selama ini, ternyata ramalan para pakar tersebut belum juga menemui kenyataan karena minyak bumi masih tetap menjadi tumpuan utama untuk menggerakkan roda perekonomian dunia saat ini. 

Akibat tingginya kebutuhan terhadap minyak bumi di segala penjuru dunia, sementara hanya  beberapa negara saja yang bisa menjadi produsennya, maka ini memicu minyak bumi menjadi komoditas yang paling dicari di seluruh dunia yang mengakibatkan harganya menjadi sangat tinggi. Sebuah negara pasti akan membagi pendapatannya ke dalam dua jenis yakni dari sektor migas dan dari sektor non-migas. Di mana kendatipun pendapatan jenis kedua terdiri dari berbagai macam komoditas namun nilai penjualannya pada banyak kasus belum bisa mengalahkan pendapatan pada sektor migas. 

Dengan demikian maka hasil penjualan migas ini mengantarkan negara-negara produsen utamanya khususnya yang berada di timur tengah ke dalam kemakmuran. Dan kemakmuran ini tentu tercermin dengan tingginya pendapatan perkapita dari penduduk yang berdiam di kawasan tersebut.

Bagi orang-orang yang memiliki pendapatan tinggi maka adalah hal yang beralasan untuk untuk menyisihkan sebagian dari pendapatannya untuk mengurangi beban kesibukan yang mereka alami. Misalnya dengan menyewa pembantu dalam mengurus berbagai keperluan sehari-hari sambil tetap fokus dengan kesibukan lainnya yang lebih mendatangkan uang. Dan disinilah peran TKW dibutuhkan. 

Memang pekerjaan sebagai TKW itu tidak terlalu membutuhkan skill yang memadai. Cukup dengan keterampilan menyeterika, mencuci pakaian, atau memasak, maka kita sudah bisa menjadi orang kepercayaan dalam rumah tangga orang-orang kaya di arab sana. Dan sebagai seorang pembantu rumah tangga, maka sudah pasti kita menjadi bagian dari keluarga besar si pemilik rumah. Kita harus tinggal di dalamnya, makan dan tidur bersama si pemilik rumah, sehingga seiring berjalannya waktu maka timbulah keakraban antara kita dan  mereka.  Dengan demikian di samping kita mendapatkan uang gaji pokok sebagaimana yang sudah ditandatangani pada kontrak, kita juga bisa mendapatkan bonus lain-lain.

Tidak menutup kemungkinan juga dalam ikatan kerja sebagai TKW terdapat hal-hal yang tidak diinginkan misalnya jika si majikan sampai terpantik birahinya terhadap si TKW yang pada umumnya wanita yang punya daya tarik seksual yang tinggi. Bukan hal yang asing lagi diberitakan jika banyak TKW yang harus mendapatkan kekerasan seksual dari tuan rumah di arab sana, dan banyak di antaranya yang harus pulang menanggung malu karena sudah hamil berbadan dua. 

Ada pula yang karena tidak sanggup dengan tekanan psikis akibat diperlakukan semena-mena harus menempuh cara-cara tragis misalnya dengan menghabisi nyawa majikannya dan berakhir dengan hukuman mati. Sudah bukan hal yang aneh jika banyak ditemukan di internet foto-foto tubuh para TKW yang mengalami bekas siksaan entah itu dengan cara dicambuk atau dengan disiriam air panas. Para TKW harus mampu beradaptasi dengan semua itu. Karena adalah yang sudah jauh-jauh hari ditanamkan ke alam bawah sadar mereka oleh para agen, bahwa untuk merubah nasib harus butuh pengorbanan yang tidak sedikit.

Tapi banyak pula para TKW yang sudah paham dengan hal ini, entah karena memang tidak ada cara lain yang bisa dilakukan, atau memang karena mereka juga menikmati pekerjaan tersebut. Faktanya banyak TKW yang diberangkatkan ke luar negeri ternyata mengambil profesi sampingan sebagai pelacur. Menjadi pelacur di sini bukan karena gaji yang mereka dapatkan dari majikan tidak mencukupi, akan tetapi karena memang selama ini pekerjaan mereka pada si majikan adalah di samping melayani pekerjaan sehari-hari baik itu mencuci, memasak, menyeterika, dan lain-lain, ternyata mereka juga harus menjadi pelayan seksual pada majikan yang bersangkutan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun