Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

96 Tahun Republik Turki, Kekuatan yang Bangkit Kembali

30 Oktober 2019   14:08 Diperbarui: 31 Oktober 2019   08:44 1960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kemal Attaturk (dokumentasi: atam.gov.tr)

Kemarin, tanggal 29 Oktober, Turki memeringati berdirinya negara Republik tersebut. Selama berabad-abad, Ottoman dikenal sebagai kerajaan Islam terbesar di dunia lalu berubah haluan menjadi negara Republik Turki.

Deklarasi Turki sebagai negara Republik, dilakukan oleh Kemal Attaturk pada tanggal 29 Oktober 1923. Dia menjadi presiden pertama Turki dan menjalankan pemerintahan dengan sistem semi parlementer.

Mengapa Attaturk mengubah sistem kerajaan menjadi negara Republik? Masa kejayaan Ottoman semakin surut. Beberapa wilayah Ottoman berhasil direbut negara lain dengan bantuan Barat. Puncaknya adalah kekalahan pada Perang Dunia pertama.

Selain itu, Ottoman digerogoti oleh tingkah polah para pembesar yang penuh dengan korupsi. Terutama yang berada di ibukota Istanbul. Karena itu, Kemal Attaturk juga memindahkan ibukota ke Ankara, dimana dia mendeklarasikan negara ini sebagai Republik.

Perjalanan Turki sebagai negara Republik juga tidak mulus, jatuh bangun. Baik itu karena gejolak politik dalam negeri maupun campur tangan negara Barat yang tidak menginginkan Turki menjadi negara besar. 

Negara-negara adidaya tahu bahwa jika Turki dibiarkan menjadi besar, maka bisa jadi sehebat kerajaan Ottoman yang mencakup wilayah Suriah hingga Arab Saudi.

Meski berbagai cara dilakukan untuk menghambat pertumbuhan Turki, tetapi Tuhan menakdirkan negara ini menjadi negara kuat. Di saat negara-negara Timur Tengah diaduk-aduk oleh negara adidaya, Turki mampu bertahan dan terus berkembang.

Semenjak Recep Tayyip Erdogan tampil mengambil alih kepemimpinan di Turki, negara ini tumbuh dengan pesat. Dari sisi ekonomi, yang tadinya masih termasuk negara berkembang, sekarang dikategorikan sebagai negara maju.

Erdogan menjadi Perdana Menteri selama dua periode. Mantan wali kota Istanbul ini kemudian berhasil memenangkan pemilu dan mengubah sistem pemerintahan menjadi presidensial. Jabatan perdana menteri kemudian dihapuskan.

Kelebihan Erdogan adalah bermain cantik di ajang politik internasional. Turki harus pandai membawa diri, menyikapi perseteruan antara negara adidaya sekaligus menyelamatkan diri dari campur tangan mereka di dalam negeri.

Menjadi anggota NATO secara aktif agar tidak bisa didikte oleh negara-negara Barat. Sehingga mereka juga tidak bisa sembarangan mencampuri urusan politik dalam negeri Turki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun