Mohon tunggu...
Nahariyha Dewiwiddie
Nahariyha Dewiwiddie Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis dan Pembelajar

🌺 See also: https://medium.com/@dewiwiddie. ✉ ➡ dewinaharia22@gmail.com 🌺

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Stasiun TV, Sudahkah Menghormati Kaum Wanita?

17 Mei 2015   12:00 Diperbarui: 10 September 2016   11:35 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14318731291150798092

[caption id="attachment_418146" align="aligncenter" width="624" caption="Duo Serigala. (kompas.com)"][/caption]

Kemarin, KPI telah merilis surat teguran yang menyorot Duo Serigala, duo yang terkenal dengan goyang dribble pada acara Late Night Show. Meskipun disiarkan pada jam dewasa, penampilan mereka tetap dianggap tidak pantas untuk ditayangkan di stasiun televisi. Hal yang sama juga berlaku pada tayangan I Music dan Bolly Starvaganza, yang menampilkan buah dada digoyang secara erotis. KPI menganggap goyangan tersebut melecehkan martabat wanita karena menjadikan wanita sebagai obyek seks yang dapat membangkitkan nafsu birahi.

Sebelumnya, dada salah satu artis pada acara KDI, disentuh hingga berujung teguran dari KPI, awal Mei lalu. KPI beralasan, adegan tersebut melangggar norma kesopanan serta berpotensi untuk ditiru oleh anak-anak dan remaja. Padahal, pada masa-masa itulah, mereka sering menirukan apa yang dilakukan oleh artis karena kekaguman pada sang idola dan ingin mencari jati diri.

Sungguh, peneguran tersebut sungguh relevan apa yang terjadi saat ini, di mana berita tentang prostitusi, pelacuran, pelecehan seksual, kekerasan, dan pemerkosaan terjadi di mana-mana. Kebanyakan para korban adalah kaum wanita. Ada yang dibunuh secara kejam, hamil di luar nikah, sampai mengalami kekerasan yang berujung trauma. Contohnya saja pembunuhan PSK Deudeuh Alfisahrin atau yang disapa Tata Chubby dan bisnis prostitusi artis berinisial AA, baru-baru ini. Berita-berita tersebut, sering kali menghiasi acara dan kolom berita di media massa dan menjadi 'bahan buruan' oleh kebanyakan stasiun televisi dan di media massa lainnya.

Setiap peristiwa, pasti ada hikmah yang harus dipetik. Itulah yang harus dicamkan oleh seluruh stasiun televisi, baik stasiun TV swasta nasional, berjaringan, maupun lokal. Meskipun stasiun TV lokal dan berjaringan jarang, bahkan tidak pernah sekalipun menampilkan tayangan erotis, tetap saja menjadi peringatan agar hanya menayangkan konten acara yang baik serta bijak dalam memperlakukan kaum wanita, baik dalam acara maupun hal-hal lain, terlebih pada bulan Ramadhan yang akan tiba sebulan lagi.

Seperti yang dibahas diartikel ini, hendaknya stasiun TV mengevaluasi dan memperbaiki tayangan yang bermasalah, terutama pada bulan suci tersebut yang akan tiba pertengahan Juni mendatang, agar kejadian serupa tidak terulang. Berkacalah dan ambilah pelajaran dari teguran dari KPI dan berita-berita di televisi, lalu koreksi kesalahan pada acara, begitu pula dengan para artis yang terlibat di dalamnya, serta dituntut untuk menjaga citra positif bagi masyarakat dengan perilaku yang tidak melanggar aturan. Jangan menggunakan jasa artis yang justru menimbulkan citra buruk bagi masyarakat, terutama para pemirsa.

Memang, zaman semakin modern. Wanita zaman sekarang semakin 'berani' untuk maju, berkiprah di bidangnya masing-masing. Tak terkecuali di bidang penyiaran dan pertelevisian. Dalam dunia pertelevisian, kehadiran wanita sangat penting dalam menjaga keberlangsungan acara televisi, asalkan ditempatkan pada aturan yang benar. Dan stasiun TV hendaknya menghormati para kaum wanita itu, sesuai kodratnya sebagai manusia, bukan dijadikan obyek yang justru semakin merendahkan kaum wanita. Dan untuk para artis wanita, kejadian yang menimpa Duo Serigala tersebut sebaiknya dijadikan pelajaran agar selalu menjaga diri dengan kesopanan sesuai adat ketimuran dan perilaku yang baik. Karena tak jarang, kaum wanita adalah 'makhluk yang rawan' untuk dijadikan korban kejahatan.

Tidak hanya itu, sekarang ini, acara televisi yang membahas seputar wanita, memang sedikit, baik mengangkat prestasi kaum hawa, curahan hati, dan sebagainya, itu pun di dua stasiun televisi swasta. Bahkan hanya satu stasiun TV lokal di daerah saya yang memberikan slot khusus yang membahas seputar wanita, dan belum tentu dijumpai di TV lokal daerah lain. Acara-acara tersebut memang memberikan pengetahuan untuk kaum wanita di tengah acara TV yang kebanyakan ditujukan untuk hiburan semata.

TV lokal dan Berjaringan, Saatnya Mempertahankan Adat Ketimuran dan Menjunjung Tinggi Martabat Wanita

Setelah pada artikel sebelumnya saya membahas tentang pentingnya menyajikan kebudayaan daerah pada TV lokal, mengapa TV lokal, terutama yang telah bernaung pada TV berjaringan, perlu mempertahankan kebudayaan daerah dan kearifan lokal?

Kebudayaan daerah dan kearifan lokal, selain untuk melestarikan kebudayaan daerah yang merupakan kekayaan khas Indonesia, juga membendung arus kebudayaan asing yang tidak sesuai dengan norma dan kebudayaan di Indonesia. Menjamurnya hal-hal yang berbau seks bebas, adalah hasil dari penyaringan budaya luar yang tidak dikontrol dengan baik.

Oleh karena itu, TV lokal hendaknya tetap mempertahankan ciri khasnya sebagai televisi yang menjunjung tinggi kebudayaan daerah dan ketimuran. Selain itu, setiap TV lokal di daerah masing-masing dan TV berjaringan, perlu ada acara khusus yang membahas seputar wanita, baik talkshow, acara tokoh wanita inspirasi di daerah, dan sebagainya, yang belum di-expose oleh TV nasional. Tujuannya adalah agar menunjukkan kepada dunia, bahwa di daerah, ada sosok wanita inspirasi yang tak kalah hebatnya, sekaligus menambah wawasan bagi kaum wanita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun