Berawal dari beranda facebook dan baca curhatan status teman yang menjelaskan bahwa ia kerapkali mengalami kejutan listrik yang tiba-tiba saat memegang benda logam walau tidak dialiri listrik, bahkan sentuhan dengan seseorang pun seringkali mengakibatkan hal yang sama.
Persis...
Saya pun mengalami hal yang ia alami sesekali. Sampai akhirnya memutuskan menelusuri dan membuka banyak artikel tentang hal ini sore-sore, ketika puasa hari ke 14 dengan dahaga dahsyat dimana waktu menunjukkan air kolam ikan, serasa es limun rasa jeruk dan sponge cuci piring seolah berhalusinasi seperti bolu tape.
Oke. Fine. Cukup. Ini sudah di luar konteks.
Kembali, fokus ke artikel yang kelak memastikan setidaknya jika kalian pun mengalami hal yang sama, menghilangkan impian untuk berharap menjadi keturunan dari salah satu pendekar komik bacaan SD jaman dulu dengan julukan “Gundala Putera Petir” karya anak bangsa “Hasmi” yang terinspirasi dari pahlawan superhero The Flash dan tokoh legenda jawa Ki Ageng Selo yang diterbitkan oleh Kentjana Agung, tokoh-tokoh superhero yang memiliki kekuatan listrik.
Dari banyak penelusuran, menjelaskan bahwa tidak heran hal tersebut terjadi dan sangat normal mengingat manusia berfungsi sebagai konduktor, sebab sel-sel manusia yang jumlahnya triliunan itu masing-masing mempunyai muatan listrik sebesar 90v/m dengan muatan positif diluar membran sel dan muatan negative di dalamnya. Andai muatan listrik antara satu sel dengan sel lainnya dibuat hubungan seri maka tubuh manusia berpotensi menghasilkan tegangan listrik yang lebih besar tentunya. Seperti yang dilakukan oleh manusia listrik Jacob William yang dapat menyalakan lampu neon dengan tegangan listrik 20 watt hanya dengan menyentuhnya saja. Manusia yang memiliki kemampuan seperti belut listrik dinamakan “Poikilothermis” mereka dapat menyimpan listrik dan meninggalkan voltase dengan sentuhan tangan.
Pernah terjadi juga kepada Xue Dibo asal Urumqi, Cina. Setiap kali ia menyentuh seseorang maka orang itu akan terkejut karena kesetrum. Namun setelah ia mampu menguasai kemampuannya tersebut ia dapat menyembuhkan orang lain dengan mengalirkan gelombang listrik ke tubuh pasien. Hal yang sama yang dialami Vorobyeva yang memiliki tenaga dalam dengan kemampuan listriknya ia mampu melihat organ dalam manusia dengan mata telanjang, hingga mendapatkan penghargaan medis sebagai pendamping dokter. Ia sukses luar biasa dan tak pernah membuat kesalahan. Dan masih banyak lagi kasus listrik statis yang sangat ekstreem seperti yang dialami oleh Frank Clewer, yang pada saat itu sedang wawancara kerja, ketika ia memasuki ruangan, karpet yang diinjaknya segera terbakar. Ini disebabkan oleh jaket yang ia kenakan berbahan nylon sintetis dan kemeja wol. Sehingga pakaian tersebut menumpuk listrik statis dari tubuhnya, ketika ia berjalan di atas karpet, maka listrik tersebut terlepas dari tubuh sehingga menyebabkan karpet tersebut terbakar. Beruntung, listrik di tubuh saya tidak se-ektsreem mereka.
Bahkan lebih tragis lagi kasus Spontaneous Human Combustion. Saya pun pernah membaca tentang artikel yang menceritakan kejadian tanggal 2 November 2009, mayat seorang wanita ditemukan di sebuah trailer di Brevard County, Florida. Mayat itu berada dalam kondisi habis terbakar. Tapi anehnya, benda-benda di dalam trailer di dekat mayat sama sekali tidak terlihat hangus. Spontaneous Human Combustion (SHC) atau pembakaran spontan manusia adalah fenomena ketika seorang manusia terbakar menjadi abu tanpa sebab yang diketahui secara pasti. Peristiwa Ini dianggap sebagai salah satu misteri terbesar yang masih belum terjawab, bahkan setelah 350 tahun sejak kasus pertama dilaporkan. Sejarah Spontaneous Human Combustion
Fenomena SHC pertama kali diketahui secara luas oleh publik dari seorang ahli anatomi Denmark bernama Thomas Bartholin. Pada tahun 1663, ia menceritakan bagaimana seorang wanita di Paris ditemukan telah menjadi abu dan asap di atas tempat tidurnya. Anehnya, matras jerami tempat ia berbaring sama sekali tidak gosong.
Pada tahun 1673, fenomena ini mulai mendapat perhatian cukup besar ketika seorang Perancis bernama Jonas Dupont mempublikasikan kasus-kasus SHC yang berhasil dikumpulkannya dalam sebuah buku yang berjudul "De Incendiis Corporis Humani Spontaneis".
Sejak cerita Thomas Bartholin pertama kali terdengar hingga kini, paling tidak terdapat 200 laporan mengenai peristiwa misterius ini.
Pola Korban Spontaneous Human Combustion
Dari 200 laporan yang masuk, terdapat pola yang hampir sama ditemukan pada semua tubuh korban atau lokasi kejadian.