Ketika memasuki dan berhadapan dengan dunia kerja, maka di sanalah pertempuran hidup katanya segera dimulai. Disaat-saat itulah maka hal yang tak terpikirkan akan dialami, banyak orang mulai menyadari bahwa rupanya yang pintar, cerdas, yang berpendidikan tinggi belum tentu dilirik dan dibutuhkan.
Dunia yang rasanya sungguh tidak adil seperti meremas jantung, bagaimana mungkin yang sewaktu di bangku sekolah atau di bangku kuliah tidak tahu apa-apa, levelnya selalu ada dibawah, ia malah duluan dipanggil, bahkan tanpa lamaran kerja ia bisa lenggang masuk menyingkirkan banyak saingannya yang lebih berbobot, lebih berpotensi, dan berkualitas.
Ketika mengandalkan kemampuan yang ada didirimu, maka banyak orang kemudian tertawa atas kenaifanmu, katanya "hari gini...mengandalkan kemampuan?, ha...ha...ha". Maka  hal itu kedengaran cukup menyakitkan bagi siapapun.
Ketika ia mencari-cari tahu apa kelebihan orang lain dibandingkan dirinya maka ia harus tercengang dan berkata "dunia memang tidak adil dan kejam". Ternyata karena mereka punya koneksi, ada yang mempromosikannya...lalu siapa yang bisa kuandalkan?, andalkan diriku sendiri tak memberi hasil apa-apa, malah banyak yang mengejekku. Jadi untuk apa aku dulu sekolah mati-matian?, mungkin demikianlah yang terlintas dibenak orang itu.
Saat-saat seperti itu, banyak yang kemudian pasrah pada keadaan, kecewa karena tak seorangpun yang bisa untuk diandalkannya, tak seorangpun yang bisa mempromosikan, butuh uang sebagai modal utama untuk masuk ke dunia kerja....
Uang untuk masuk kerja dan bekerja untuk uang?, lingkaran setankah itu?, aneh...tapi nyata. Lalu karena belum bekerja uang untuk masuk kerja dari mana?, bahkan harta orang tua pun  rupanya sudah habis untuk sekolahnya dahulu. Selama menganggur berbulan-bulan bahkan bertahun masih meminta untuk dibiayai orangtua, ada rasa yang bercampur aduk di dalam hatinya...maka semakin terasalah kekecewaan itu. Ratapan demi ratapan terus-terus menderanya...
Ketika menghadapi situasi itu jangan pernah menyerah, tetaplah berusaha dan terus berdoa, oranglain bisa mengandalkan koneksi untuk mempromosikannya, bisa mengandalkan uang orangtuanya untuk membeli posisinya...tapi yakini bahwa engkau tak sendiri, ada yang senantiasa bisa untuk diandalkan, yang selalu setia menjadi koneksi terdekatmu, yang punya kuasa untuk mempromosikan dirimu.
Siapakah dia itu?
Dia adalah Tuhan, bukankah dia yang punya segalanya di bumi ini?..lalu apa yang sulit bagiNya? jika sekedar mempromosikanmu?. Tidak ada yang sulit cuma butuh keintiman denganNya, bawa semua bebanmu dan mintalah Ia mempromosikan dirimu, maka sinar kemuliaan akan melingkupimu akan membuka hati banyak orang untuk menerimamu bekerja.
Seseorang pernah berkata "hari ini semua harus pakai uang, kalau gak ada uang ...mana mungkin bisa jalan". Oleh ucapan seperti itu maka jangan tergoda, karena mereka yang berkata seperti itu tidak tahu siapa yang engkau andalkan. Jangan mengandalkan manusia atau segala sesuatu...tapi andalkanlah Dia Tuhan kita. KataNya "terkutuklah yang mengandalkan manusia...".
Bahkan kupon lucky draw untuk acara tertentu bisa dibeli dahulu sebelum acara dimulai, untuk apa?, supaya bisa mendapatkan hadiah lucky draw jika acara selesai. Bayangkan untuk hal sepele seperti itu saja orang bisa berbuat curang...jangan biarkan kecurangan seperti itu melekat dan mendarah daging dalam dirimu, jangan sampai anak cucu kita mengikuti jejak yang memalukan seperti itu. Kejujuran harus diterapkan dari awal, jangan biarkan dunia menguasai kita dan kita menjadi budak dan diperalat sesuatu.