Berdasarkan berita dari link ini :
http://www.dakwatuna.com/2013/10/24/41093/diprotes-asosiasi-dokter-dr-warsito-penemu-alat-pembunuh-sel-kanker-dilarang-seminar/#axzz2imjAMxQG, dengan judul "Diprotes Asosiasi Dokter, Dr. Warsito Penemu Alat Pembunuh Sel Kanker Dilarang Seminar".
Tapi sebelumnya, maaf jika ternyata berita ini adalah HOAX. Karena saya juga akan menulis berdasarkan sumber lain, yang saya saksikan sendiri.
Setalah saya baca, saya jadi berpikir keras dan sekeras dasyatnya, WHAT THE F**CK!!!
Please Indonesia..grown up dong. Ini soal nyawa manusia 'cong!!
Sebelum berita ini muncul, Dr. Warsito pernah diundang di salah satu acara talk show di TV swasta dengan host si mentalis kesohor itu. Note: mentalis ini tidak ada kaitannya dengan berita negatif Dr.Warsito. Nah, di acara tersebut, Dr. Warsito menjelaskan fungsi dan manfaat alat ciptaannya. Di mana alat ini berawal untuk keperluan survey geologi dan sampai akhirnya dipakai oleh badan terkemuka Amerika.
Hasil perkembangannya, Dr.Warsito menciptakan alat penghancur sel kanker dengan gelombang elektromagnetik dan hasilnya dinyatakan sukses. Dan sudah diterapkan kepada kakaknya yang terkena kanker payudara, juga kepada satu pasien tumor otak. Keduanya sembuh total!
Dalam talk show tersebut, diundang pula satu dokter spesialis untuk mengkonfirmasikan kegunaan alat ini secara medis. You know what.. si dokter bukannya memuji dan atau mengajak kerjasama - minimal untuk riset bersama secara medis - malah secara halus mengatakan bahwa untuk menyatakan kanker sembuh total, perlu riset yang mendalam dan panjang disertai berbagai faktor penelitian lain.
Intinya, si dokter tidak setuju jika alat tersebut dinyatakan bermanfaat bahkan untuk sama-sama riset dan membuat alat yang lebih sempurna, si dokter pun enggan.
Link acara talk show tersebut: https://www.youtube.com/watch?v=oW-U_hLDFyI
----
Kemudian muncul lagi berita "pencekalan" seminar Dr. Warsito. Ini semakin jelas bahwa ikatan dokter Indonesia menolak akan penemuan ini dan katanya, tanpa penjelasan. Secara umum, barangkali kita sudah tahu apa maksud "pencekalan" ini. Bayangkan saja jika alat ini resmi dinyatakan SNI, maka (mungkin) semua pasien kanker akan sembuh total dan tidak perlu rawat inap. Alhasil, omset dokter, farmasi dan RS akan menurun drastis.
But so what.?? Bukan nya seorang dokter dan badan RS bertujuan untuk menyembuhkan orang. In fact, that FAKE. Mereka tidak pernah berpikir seperti itu. No offence buat para dokter, tapi kalau kalian tidak seperti itu, coba tunjukan dan nyatakan!
Tidak heran, kalau masih banyak berita dan kenyataan bahwa orang Indonesia lebih suka berobat ke luar negeri atau ke pengobatan alternatif. Secara bisnis, mungkin RS luar negeri atau balai pengobatan alternatif tetap mengambil untung banyak. Tapi hal tersebut diimbangi dengan pelayanan yang baik dan hasil yang seingkali memuaskan. Disamping itu lembaga risetnya pun secara terus menerus mengembangkan sistem pengobatan baru.