Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menjelajah 3 Benua Lewat Jendela Museum Wayang

6 Januari 2012   02:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:16 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_153662" align="alignright" width="300" caption="Museum Wayang (Foto2: Google)"][/caption] UNTUK mengetahui suatu negara atau bangsa tidak perlu menempuh perjalanan jauh. Terkadang melalui bahasa dan  budayanya saja kita sudah tahu karakter dan adat istiadat bangsa tersebut. Begitu pula dengan melongok ke Museum Wayang  Jakarta sebagai jendelanya, kita dapat mengenali hasil budaya berbagai bangsa terutama dari 3 benua, yakni Asia, Eropa dan Amerika, beserta filosofinya. Museum Wayang yang berada di Jl Pintu Besar Utara nomor 27 dan 29 Jakarta Barat di Kawasan Kota Tua itu menyimpan sekitar 6000 unit koleksi hasil budaya berbagai bangsa dan sukubangsa. Bentuknya dan bahannya  bermacam macam  dari wayang kulit, wayang golek, wayang beber, wayang krucil, maupun wayang  boneka, sampai topeng wayang dari seluruh Nusantara, bahkan dari berbagai Negara seperti Malaysia, Thailand, Vietnam,  Kamboja, India, Cina, Rusia, Polandia, Perancis, sampai Suriname. Akan tetapi koleksi  wayang kulit budaya Betawi yang lengkap, baru dipunyai museum ini tahun 2011 yang baru lalu. Ini diungkapkan Budi kepala seksi pameran dan edukasi Museum Wayang belum lama ini. Kepala Museum Wayang, Dachlan S.Kar mengakui wayang  Betawi satu kotak  (berisi 113 unit)  tersebut buatan  sanggar pimpinan  Pak Niin Niran, dalang wayang kulit Betawi asal Cibubur Jakarta Timur yang dibeli Museum Wayang dengan harga “persaudaraan”. Sebab ada ikatan batin antara Niin Niran dan museum di mana ia sering menampilkan pergelaran. Gambaran wajah dan karakter atau  “wondo” setiap tokoh wayang Betawi hampir sama dengan wayang kulit Jawa,  tetapi aksesoris wayang tersebut lebih sederhana. Juga tidak diprada emas. Yang asli gapitnya dari bambu,  tetapi wayang Betawi ini sedikit dimodifikasi, gapitnya dari tanduk atau tulang meskipun bahan kulitnya tetap dari kulit kerbau.

13258184398708422
13258184398708422
Koleksi yang menjadi masterpiece atau unggulan Museum Wayang salah satunya adalah Wayang Kyai Intan buatan tahun 1870 atas pesanan seorang hartawan Tionghwa dari Muntilan, Jawa Tengah. Ciri khas wayang kulit ini betatahkan intan di setiap perhiasan seperti kalung, gelang dan mahkota wayang, serta di persendian lengan wayang tersebut. Koleksi langka lainnya, sebuah blencong atau lampu penerangan dengan minyak. Lampu ini sudah berumur 200 tahun yang fungsinya  untuk pergelaran wayang kulit. Benda tersebut tadinya  milik Keluarga Heshisius dari Den Haag, Negeri Belanda yang kemudian dihibahkan kepada museum ini tahun 1976. Di museum ini dapat disaksikan wayang kulit purwa Palembang, wayang kulit Sawahlunto Sumatra Barat, wayang kulit Deli  Serdang Sumatera Utara, Bali, Sasak Lombok, Banjar Kalimantan dan wayang golek Elung Bandung, Pakuan, Bogor, wayang golek Menak Kebumen, wayang Poo Te Hie dari daratan Cina yang pertama kali digelar di Semarang tahun 1885 juga ada.  Wayang boneka dari Amerika, Prancis dan Polandia yang dikendalikan dengan berang dari atas, tersimpan rapi di lantai atas museum tersebut. Setiap wayang atau boneka, tentu ada dalangnya. Karena itu Museum Wayang ini erat hubungannya dengan PEPADI (Perhimpuan Pedalangan Indonesia). Karena itu selain program pergelaran yang dijadwalkan oleh museum, ada pula jadwal yang dirancang oleh Pepadi tingkat DKI dan pusat. (NAH) Tulisan wisata lainnya klik www.aliemhalvaima.blogspot.com salam, Nur Aliem Halvaima [caption id="attachment_153661" align="alignright" width="300" caption="Museum Wayang (foto : Google, koleksi: NAH)"]
13258183001601003342
13258183001601003342
[/caption]
twitter : @aliemhalvaima email : aliemhalvaima@yahoo.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun