Mohon tunggu...
Claudy Yusuf
Claudy Yusuf Mohon Tunggu... Administrasi - Salam

"Saya mendapat ilmu ketika membaca maka saya balas dengan menulis untuk berbagi" instagram: Claudyusuf

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Berwisata ke Museum Wayang

28 Juli 2010   11:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:32 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Liburan lalu saya dan teman-teman saya berwisata menuju kota tua menaiki kereta dari stasiun tangerang ke stasiun kota. Baru kali ini saya ke kota tua menaiki kereta sekaligus pengalaman pertama saya menaiki kereta karena biasanya jika mau ke kota tua saya menggunakan busway yang menurut saya cukup nyaman. Memang sangat berbeda antara menaiki kereta dan busway mulai dari kenyamanan, pemandangan, suasana dll. Pastinya naik busway lebih nyaman dari kereta hanya saja jika naik busway waktu yang dibutuhkan lebih lama sedangkan naik kereta lebih cepat. Untuk mengetahui perbedaan perjalanan naik busway dan kereta bisa dilihat disini : dua pemandangan berbeda menuju kota tua Kawasan kota tua memang kaya akan nilai sejarah khususnya sejarah ibukota Indonesia yang tersimpan didalam berbagai museum yang ada disini seperti, museum Fatahillah, museum wayang, museum keramik, museum Bank Indonesia dll. Tempat yang sudah saya kunjungi antara lain museum fatahillah, museum wayang, museum bank Indonesia, dan museum bank Mandiri. Tapi disini saya akan menceritakan pengalaman saya di museum wayang saja. Museum wayang terletak dikawasan wisata Kota Tua tidak jauh dari museum Fatahillah. Musuem ini dibangun pada tahun 1640 sebagai gereja yang bernama De Oude Hollandsche kerk (gereja lama Belanda) lalu diperbaiki pada tahun 1808 dengan nama De Nieuwe Hollandse kerk (gereja baru Belanda) lalu masih pada tahun yang sama gereja ini hancur oleh gempa bumi dan rerntuhannya inilah yang dibangun museum wayang. Jika dilihat dari luar museum ini terlihat bergaya bangunan eropa dan menyatu dengan bangunan-bangunan tua di kanan kirinya hanya saja museum wayang lebih terawat. Saat masuk kita harus merogoh kocek sebesar Rp. 3000 / orang, murah memang jika dibandingkan dengan pengetahuan yang kita dapatkan. [caption id="attachment_207371" align="alignleft" width="300" caption="aku dan wayang Cina"][/caption] Untuk melihat koleksi wayang kita harus berjalan dilorong yang searah dan teratur sehingga tak mungkin nyasar. Koleksi wayang kita dapat lihat di pinggir lorong tersimpan rapih dalam kotak kaca beserta informasinya tapi ada juga wayang yang tidak tersimpan dalam kotak kaca. Selain wayang disini kita juga dapat melihat gamelan, ondel-ondel, boneka unyil dll. Suasana museum yang bersih, nyaman dan sejuk membuat saya betah disini. ditengah perjalanan terdapat sebuah taman kecil yang masih memajang sisa reruntuhan gereja yaitu berupa prasati dan tulisan didinding. Bukan hanya wisatawan lokal yang berkunjung ke museum ini tapi misatawan mancanegara juga ada. Terlihat 2 orang bule yang mengelilingi isi museum ini dengan sangat antusias sambil berfoto sebelumnya saya juga sudah melihat mereka di museum fatahillah. Sepertinya mereka tertarik dengan wayang buktinya mereka membeli 2 pasang wayang kulit yang harganya hingga ratusan ribu rupiah. Sebenernya saya juga pengen beli tapi kemahalan hehehe. Saat ingin keluar dari museum ini kita disambut oleh sepasang ondel-ondel yang merupakan kesenian khas betawi dan dekat pintu keluar ada toko souvenir yang menjual berbagai macam souvenir menarik seperti wayang kulit, wayang golek, pensil wayang, gantungan kunci wayang, bross wayang dan banyak lagi yang berhubungan dengan wayang. Wayang memang salah satu budaya Indonesia yang sudah mendunia buktinya wayang merupakan budaya pertama Indonesia yang diakui oleh unesco pada tanggal 7 november 2003 sebagai masterpiece of oral and intangible haritage of humanity . Kita harus berbangga dengan produk budaya sendiri seperti wayang tapi sayangnya wayang seperti terlupakan, bahkan saya sudah sangat jarang melihat pagelaran wayang di televisi. Jadi dengan berkunjung ke museum ini saya dapat menambah ilmu pengetahuan tentang wayang. Foto-foto : [caption id="attachment_207372" align="aligncenter" width="400" caption="saya, teman dan wayang"][/caption] [caption id="attachment_207378" align="aligncenter" width="400" caption="Sisa Bangunan Gereja"][/caption] [caption id="attachment_207380" align="aligncenter" width="400" caption="monumen didalam museum wayang"][/caption] [caption id="attachment_207381" align="aligncenter" width="300" caption="wayang yang bergantung"][/caption] [caption id="attachment_207383" align="aligncenter" width="400" caption="monument di dekat taman"][/caption] [caption id="attachment_207384" align="aligncenter" width="400" caption="ini dia si ondel-ondel"][/caption] [caption id="attachment_207397" align="aligncenter" width="300" caption="museum wayang"][/caption] hasil foto dari teman saya, Ratih Berlian dan untuk sumber foto yang gambar gedung museum wayang dari disini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun