Mohon tunggu...
Catur Hariono
Catur Hariono Mohon Tunggu... wiraswasta -

Hidup adalah perjalanan menuju kematian.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tugu Sujono, Simbol Revolusi yang Terabaikan

6 Juni 2013   14:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:27 8504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13705030041895078481

[caption id="attachment_247342" align="aligncenter" width="638" caption="Tugu Sujono, Simalungun, Sumatera Utara (Foto: Catur Hariono)"][/caption]

Tahukah anda  jika di Sumatera Utara terdapat  sebuah tugu yang merupakan duplikat Monumen Pancasila Sakti? Tugu tersebut dinamakan Tugu Sujono. Bedanya, bila di Monumen Pancasila Sakti ada 7 patung pahlawan revolusi, maka di Tugu Sujono ada 8 patung pahlawan, salah satunya patung Letnan Dua (Letda) Sujono.

Tugu Sujono berada di tengah areal perkebunan karet milik PT Perkebunan Nusantara III  kebun Bandar Betsy, kecamatan Bandar Huluan, kabupaten Simalungun. Untuk mencapai lokasi dibutuhkan waktu sekitar 4 jam dari kota Medan.

Sampai di lokasi kita akan melihat sebuah bangunan tugu yang mirip dengan Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya Jakarta. Namun jika dilihat dari dekat di Tugu Sujono ini terdapat tambahan satu patung yang berada di depan barisan 7 pahlawan revolusi dengan latar belakang burung garuda bewarna emas. Dia adalah Letda (Anumerta) Sujono.

Tugu ini memang sengaja dibangun untuk mengenang Letda Sujono yang gugur saat mempertahankan areal kebun dari upaya perebutan paksa  oleh massa Barisan Tani Indonesia (BTI) yang merupakan organisasi sayap Partai Komunis Indonesia (PKI).

Letda Sujono yang kala itu anggota TNI berpangkat Pembantu Letnan Satu (Peltu), bertugas sebagai anggota pengaman Perusahaan Perkebunan Karet Negara IX  Bandar Betsy. Ia gugur akibat dikeroyok ratusan massa BTI dengan menggunakan cangkul dan peralatan tani lainnya.

Peristiwa yang terjadi pada 14 Mei 1965 tersebut, kemudian dikenal dengan “Peristiwa Bandar Betsy”.

Namun sangat disayangkan, kondisi Tugu Sujono kini kian tak terawatt. Di sekitar tugu banyak ditumbuhi rumput dan tanaman liar. Bahkan beberapa bagian patung juga sudah rusak akibat tangan jahil orang tak bertanggungjawab.

Pada hari hari biasa Tugu Sujono sangat jarang didatangi pengunjung. Selain karena tidak ada fasilitas umum untuk para pengunjung, jalan menuju lokasi  yang belum diaspal juga menyebabkan pengunjung enggan datang.

Tugu Sujono biasanya akan ramai dikunjungi setiap tanggal 1 Oktober, karena di lokasi ini dijadikan tempat upacara Hari Kesaktian Pancasila. Setelah itu Tugu Sujono pun kembali terlupakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun