Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Prabowo Sebut Meski Dicurangi akan Tetap Menang dan BPN yang Buka-bukaan

22 April 2019   23:43 Diperbarui: 23 April 2019   00:01 1079
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo Subianto sujud syukur | detiknews.com

Menurut Prabowo Subianto "Presiden" Republik Indonesia terpilih versi BPN, saat-saat ini kita sedang menghadapi saat yang sangat penting dalam kehidupan bangsa Indonesia. Prabowo mengatakan meskipun pihaknya telah dicurangi dalam pilpres 2019 namun tetap yakin bahwa akan memperoleh kemenangan.

"Saudara sekalian, kita hadapi saat-saat yang sangat penting dalam kehidupan bangsa Indonesia dan kita sangat prihatin ada aparat yang digunakan untuk berpihak kepada suatu pihak tertentu. Namun janganlah putus asa, janganlah surut semangatmu, janganlah gentar, janganlah takut," kata Prabowo dalam video yang diunggah oleh akun Instagram BPN Prabowo-Sandi, @Indonesiaadilmakmur, (Senin, 22 April 2019).

Pernyataan Prabowo Subianto tersebut ditujukan kepada para seluruh pendukung relawan Prabowo-Sandi. Dengan mengatakan hal itu Prabowo telah menyuntik energi baru bagi semangat para pendukung dan relawan untuk mengawal suara-suara yang rakyat melalui surat suara.

"Terus berjuang, terus menjaga suara kita, yakinlah kita menang. Kita menang, walaupun ada kecurangan yang luar biasa, masih tetap kita menang, dan bagaimana pun kita akan menang," katanya.

Tanggapan tegas BPN Prabowo-Sandi tentang adanya indikasi telah terjadi kecurangan yang luar biasa dalam pilpres 2019 seperti disinyalir Prabowo Subianto sebagaimana dikatakan oleh Said Didu mantan sekretaris Kementerian BUMN.

Said Didu, mengatakan bahwa pemilihan umum 2019 sarat dengan kecurangan yang terstruktur, sistematik, dan masif mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan perhitungan suara.

Bahkan dugaan kecurangan kembali terjadi di Tempat Pemungutan Suara atau TPS 30, Bojongsari, Depok, Jawa Barat (22/04/2019). Di sana, Prabowo Subianto mendapatkan 148 suara, dan Jokowi 63 suara. Tapi kemudian, di web KPU tertulis 01 mendapat 211 suara, sedangkan 02 hanya 3 suara.

Karena itu Prabowo Subianto menyeru kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah memberikan hak suara mereka agar ikut mengawal dan mengawasi agar proses perhitungan suara tidak dicurangi atau jika ada kecurangan dengan cepat dapat terbongkar dan kita ketahui.

Pada kesempatan yang sama cawapres Sandiaga Uno kembali menegaskan bahwa rakyat Indonesia berhak mendapatkan hasil pemilu yang jurdil (jujur dan adil). Karena dengan uang rakyat 25 triliun yang telah digunakan haruslah menghasilkan konsensus politik yang kredibel.

Namun BPN sangat menyayangkan meskipun rakyat Indonesia menginginkan sebuah perhelatan politik berkualitas dan berintegritas tapi hal itu belum sepenuhnya terwujud. BPN pun secara terbuka mengatakan salah satu bentuk kecurangan ialah amburadulnya Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Selain terdapat data ganda, DPT belum final dan tidak pernah final dari KPU, hingga muncul pemilih siluman yang menggunakan data orang lain secara tidak untuk memenangkan salah satu capres.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun