Mohon tunggu...
Bilik Sukma
Bilik Sukma Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pemuda mencoba menulis karena percaya bahwa menulis adalah pekerjaan menuju keabadian.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Jalan-jalan ke Museum Wayang, Yuk!

9 November 2013   14:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:23 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir pekan ini rencananya  mau kemana? Kalau kata serial Spongebob dalam episode ‘Not Normal’, Patrick mengajak Spongebob menangkap ubur-ubur di ladang, kemudian Spongebob menjawab,“ayo lakukan hal sesuatu yang normal, seperti  pergi ke mall”. Hmmm.. orang normal itu saat akhir pekan pergi ke mall, aihhh, tidak asik dan membosankan sekali menjadi menjadi orang normal, tak heran akhirnya spongebob bersikeras untuk menjadi ‘tidak normal’ dengan bantuan Patrick. Nah, kalau belum ada rencana  kemanapun akhir pekan ini, maka saya menyarankan untuk berjalan-jalan ke Kota Tua Jakarta. Di Kota Tua kita bisa berjalan-jalan, bersepeda ontel atau berfoto-foto ria menikmati gedung-gedung bersejarah selain itu kita bisa berwisata edukatif di museum yang ada disekitar lokasi tersebut. Namun karena sedang dilakukan renovasi di gedung dan halaman Museum Fatahilah jadi bersepeda jadi kurang asik, tapi bukan berarti tidak ada yang menarik disana. Paling tidak ada museum-musem yang menarik yang sangat terjangkau (bahkan gratis) dan tentu saja edukatif seperti Museum Bank Indonesia, Museum Bank Mandiri, Museum Fatahilah dan Museum Wayang. [caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="Museum Wayang"][/caption] Pada tulisan kali ini saya hanya akan membahas tentang museum wayang, kenapa tidak museum lainnya, ya terserah saya dong..hehe. itu karena museum Fatahilah sedang dalam renovasi sehingga koleksi museum yang ditunjukan sedikit kemudian ruang yang dikunjungi terbatas. Kalau di Museum Bank Indonesia dan Mandiri, mengingat saya yang pengangguran, kalau membahas yang berhubungan dengan uang, saya jadi sensitif..hehe Membicarakan Museum wayang saya jadi teringat film kartun Toy Story 2, di film itu diceritakan Woody tidak sengaja terjual  saat garage sale kemudian dibeli oleh seorang kolektor boneka mainan. Ternyata keberadan Woody melengkapi koleksi mainan  bersama Jessie, Stinky Pete dan Bullseye. Rencannya Woody dkk itu akan dijual ke museum boneka di Jepang. Kisah Toy Story 2, membuat saya berimajinasi, mungkin saja kalau malam wayang serta boneka di museum hidup dan saling berinteraksi. Kesenian wayang dan boneka sudah akrab bagi orang Indonesia.  Cerita dalam wayang biasanya diambil dari roman epik Mahabarata atau Ramayana. Namun ada juga yang berkisah tentang kemerdekaan ataupun fabel. Mengenai roman Mahabarata dan Rahwana bagi anak muda jaman sekarang memang tidak terlalu paham mengenai cerita maupun tokohnya. Saya sendiri mencari tahu cerita Mahabarata melalui membaca buku Mahabarata karya C. Rajagopalachari, itupun saya tidak selesai membacanya. Itu karena menurut saya cerita Mahabarata agak tidak masuk akal, saya sudah malas membaca saat Yudistira bertaruh dalam permainan dadu dengan Sengkuni, Yudistira kalah dalam taruhan, semua dipertaruhkan mulai dari saudaranya, Drupadi dan kerajaannya. Kemudian saya membaca lagi ringkasan Mahabarata dan Ramayana dalam buku “Empat Kuliah Agama Islam” karya Prof  HM Rasjidi pada pembahasan Agama Hindu. Roman Mahabarata dan Ramayana sekalipun ada hal-hal yang bisa dibilang tidak masuk akal, tapi memang banyak membawa pesan dan pencerahan jiwa manusia. Akhir-akhir ini bahkan nama Sengkuni mulai populer setelah mantan Ketua Umum Partai Demokrat mempopulerkan istilah, “Politik para Sengkuni”.haha.. Seru bukan dunia wayang itu, berisi tentang pencerahan jiwa manusia. Nah, sekarang mari kita lihat koleksi dari macam-macam wayang dan boneka yang ada di Museum Wayang.

  • Wayang Kulit

Wayang kulit adalah seni tradisional yang dibuat dari kulit kerbau yang sudah terproses menjadi lembaran. Wayang berasal dari kata Ma Hyang yang artinya menuju kepada roh spiritual, dewa atau Tuhan Yang Maha Esa. Ada versi lain yang mengartikan wayang sebagai bayangan, sebab wayang ditonton melalui bayangan yang ada pada layar. [caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Wayang Kulit Purwa"]

Wayang Kulit Purwa
Wayang Kulit Purwa
[/caption] Ternyata jenis wayang itu ada banyak sekali ragamnya tergantung dari daerah mana berasal dan kreasi-kreasi baru. Berikut koleksi Museum Wayang diantaranya Wayang Purwa, Wayang Bali, Wayang  Suluh, Wayang Kancil, Wayang Sasak, Wayang Sadat , ada juga Wayang Kulit Malaysia, Wayang Kulit Purwa Suriname dan Wayang Kulit India dll.
  • Wayang Kayu/Golek

[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Wayang Golek Sunda"]

Wayang Golek Sunda
Wayang Golek Sunda
[/caption] Berbeda dengan wayang kulit yang dibuat dari kulit kerbau, yang golek dibuat menggunakan kayu yang diukir meyerupai boneka. Jika wayang kulit dilihat melalui bayangan yang tampak pada layar, sedangkan wayang golek langsung dilihat seperti dalam permainan boneka. Kesamaan wayang kulit dan wayang golek adalah cerita yang diangkat biasanya adalah roman Mahabarata dan Ramayana. [caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Wayang Golek Menak Pekalongan"]
Wayang Golek Menak Pekalongan
Wayang Golek Menak Pekalongan
[/caption] Saya  berfikir wayang golek hanya ada di Jawa Barat, ternyata saya salah besar. Di Museum Wayang banyak juga wayang golek dari berbagai wilayah di Nusantara diantaranya adalah Wayang Golek Sunda, Wayang Golek Bandung, Wayang Golek Menak Pekalongan, Wayang Golek Menak Kebumen, Wayan Golek Jawa Timur dll. [caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Wayang Golek Menak Kebumen"]
Wayang Golek Menak Kebumen
Wayang Golek Menak Kebumen
[/caption]
  • Wayang Maianan/Wayang Suket

[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Wayang Suket"]

Wayang Suket
Wayang Suket
[/caption] Wayang Suket adalah wayang yang dibuat dari anyaman rumput yang dirangkai dan dianyam hingga menyerupai bentuk wayang. Berbeda dengan wayang kulit dan golek, wayang suket tidak memiliki pakem  bentuk dari wayangnya. Awal saya tahu Wayang Suket dari televisi, kalau tidak salah  pada acara “Teropong” di Indosiar kemudian siaran ulangnya ada di Elshinta Tv. Disitu diceritakan wayang suket yang dipopulerkan oleh Slamet Gundono. Dari semua jenis wayang, saya paling menyukai. Keindahan dari wayang suket itu abstarak, imajinasi bentuk  dan cerita bermain diotak, jika dilakonkan akan cantik sekali.
  • Boneka-Boneka

Di Indonesia selain terkenal dengan wayangnya, juga terkenal dengan boneka seperti boneka Ondel-Ondel dan boneka Si Unyil, namun selain kedua nama boneka yang sudah saya sebutkan ada juga boneka Si Gale-Gale dan boneka Gundala, wah boneka ini serem-serem wujudnya. Di Museum Wayang juga banyak koleksi boneka dari luar negeri seperti Boneka Bangkok, Prancis, India dll. [caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="Boneka Si Gale-Gale"]

Boneka Si Gale-Gale
Boneka Si Gale-Gale
[/caption] Cukup menarik bukan, dengan hanya membayar tiket seharga 5000 rupiah kita bisa menambah pengetahuan tentang kesenian wayang, baik itu yang ada di Nusantara maupun mancanegara. Masukan saya untuk pengelola Museum Wayang adalah pendingin ruangan yang harus ditambah kapasitasnya, sehingga  para pengunjung bentah menikmati koleksi yang ada di Museum. [caption id="" align="aligncenter" width="319" caption="Boneka India"]
Boneka India
Boneka India
[/caption] Sebagai penutup,  langit Minggu ini sedang cerah, ayo main diluar. Katanya menyenangkan, sebagai orang normal yang mengisi waktu mainnya ke Mall. Omong kosong, buktinya Spongebob ingin kembali menjadi tidak normal, berburu ubur-ubur..hehe. Sekian. Salam Sereh Tumbar Mirijahe Sumber Foto: Dokumen Pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun