Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Balada ART, Bawa Masuk Pacar ke Rumah hingga Kabur Bawa Barang Curian

20 November 2021   22:07 Diperbarui: 22 November 2021   19:41 1540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ART (Pexels.com/RODNAE Production)

Pengalaman mendapatkan dan hidup bersama asisten rumah tangga (ART) pada setiap orang atau setiap rumah tangga pasti berbeda-beda. Mulai dari pengalaman menyenangkan hingga pengalaman buruk. Termasuk ketika ART diam-diam bawa pacar ke rumah, atau kabur dengan membawa barang majikan.

Perkenalan saya dengan Asisten Rumah Tangga (ART) bermula ketika tinggal bersama kakak. Ketika itu saya belum menikah. Tinggal bersama kami kala itu, ada pula seorang keponakan yang masih bersekolah.

Sebelum ada keponakan tinggal bersama kami, ART hanya diperlukan untuk mencuci dan menyetrika pakaian. Di luar pekerjaan itu, saya dan kakak berbagi tugas.

ART khusus cuci-setrika ini berasal dari salah satu tetangga sekitar yang membutuhkan pekerjaan. Jadi tidak ada kesulitan. Orangnya jujur, pekerjaannya juga bagus.

Kondisi berbeda ketika ada keponakan tinggal bersama di rumah. Kakak memerlukan ART full time di rumah. Tugas tambahannya antar jemput keponakan ke sekolah, serta memasak makanan untuknya. Sekolah keponakan juga nggak jauh. Hanya satu kali naik angkot, jaraknya pun tidak sampai satu kilometer dari rumah.

Tetapi ART cuci-setrika yang saat itu bekerja pada kakak tidak bisa full time. ART ini juga memiliki keluarga dan tiga anak yang juga membutuhkan perhatian. Mau tidak mau kakak harus mencari ART baru, dan pilihannya hanya dari agen penyalur ART.

Namun, ternyata kakak sangat kesulitan mendapatkan ART yang sehati. Beberapa kali kakak mendapatkan dari agen penyalur ART, tapi terlihat tidak betah. Setelah tiga bulan umumnya mereka mulai minta ijin untuk pulang kampung dengan beragam alasan. Ada yang bilang orangtuanya sakit, ingin ketemu anak, eh tapi nggak balik lagi.

Padahal kerja ART di rumah kakak tidaklah berat. Selain cuci-setrika, rumah yang kami tempati berukuran kecil, tentu mudah membersihkannya.

ART juga hanya perlu memasak untuk keponakan dan dirinya. Sementara saya dan kakak karena kerja dan selalu pulang malam, lebih sering makan di luar.

Selepas tugas rumah tangga dan menjemput keponakan dari sekolah, ART bebas melakukan apa saja, tidak dibatasi. Biasanya mereka akan menghabiskan waktu dengan menonton sinetron.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun