Mohon tunggu...
Bella Zalsa
Bella Zalsa Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Halo, salam kenal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kenangan dan Harapan yang Kutinggalkan

2 Mei 2024   19:42 Diperbarui: 2 Mei 2024   19:46 10336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi By Dall*e

Namaku Lintang, seorang remaja perempuan yang hidup dalam kemewahan tak terbatas. Aku dilahirkan dalam keluarga yang memiliki segalanya, kecuali satu: kesehatan sempurna.
Sejak kecil, aku berjuang melawan asma yang kerap menghantui setiap nafasku. Inhaler adalah sahabatku, yang selalu ada di saku gaunku yang mewah.
Hidupku penuh dengan kegiatan sosial dan pelajaran privat, namun aku selalu merasa ada yang hilang. Aku mendambakan petualangan, sesuatu yang lebih dari sekedar kekayaan.
Suatu hari, kehidupanku berubah drastis. Aku diculik oleh orang suruhan dari musuh bisnis orangtuaku.
Mereka menyekapku di sebuah gubuk tua di tengah hutan yang lebat, jauh dari keramaian dan kehidupan yang selama ini kujalani.

Malam itu, penjaga gubuk pergi untuk mengambil makanan, meninggalkanku sendirian. Itu adalah kesempatanku untuk melarikan diri.
Aku berlari sekuat tenaga, menyusuri hutan yang gelap dan menakutkan. Namun, tak disangka, aku terperosok ke dalam lubang sedalam lima meter.
Terjebak, aku merasakan dinginnya tanah dan lembabnya udara hutan. Aku mencoba memanjat, tapi dinding lubang terlalu licin.
Dalam keputusasaan, aku mencoba menghubungi keluarga dengan membagikan lokasi terkini melalui ponselku yang masih tersisa sedikit baterai.
Penjaga itu menyadari kepergianku dan mulai mencariku. Tak lama, hujan deras turun, mengisi lubang tempatku terjebak hingga setinggi dada.
Kedinginan dan asma yang kambuh membuatku semakin lemah. Aku tidak berani berteriak meminta tolong, karena tahu hanya ada aku dan penjaga penculik di hutan itu.
Aku menahan rasa dingin dan sesak hingga akhirnya kehilangan kesadaran.

Satu jam kemudian, orangtuaku datang bersama para polisi. Mereka menemukanku mengambang dalam lubang itu.
Aku masih bernafas, namun sangat lemah. Dengan cepat, mereka membawaku ke rumah sakit.
Sayangnya, meski telah berusaha, dokter tidak bisa menyelamatkanku.
Aku meninggalkan dunia ini, meninggalkan keluarga dan segala kenangan yang pernah kubangun.
Dari penculik-penculik itu, hanya satu yang tertangkap dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di penjara.

Orangtuaku hancur, namun mereka berjanji akan terus berjuang untuk keadilan atas kepergianku.
Ceritaku menjadi berita utama di seluruh negeri, menggugah hati banyak orang tentang bahaya penculikan.
Aku mungkin telah pergi, tapi kisahku akan selalu diingat sebagai peringatan dan pelajaran bagi banyak orang.
Asmaku, yang selama ini menjadi musuhku, pada akhirnya menjadi penyelamatku, karena itulah yang membawa orangtuaku dan polisi kepadaku tepat waktu.
Meskipun aku tidak bisa diselamatkan, aku tahu bahwa aku telah meninggalkan dunia ini dengan meninggalkan sesuatu yang berharga.

Aku telah mengajarkan kepada semua orang bahwa kekayaan tidak bisa membeli segalanya, terutama keselamatan dan kesehatan.
Aku berharap ceritaku akan menginspirasi orang lain untuk lebih waspada dan menghargai setiap momen yang mereka miliki.
Dan dengan itu, kisah Lintang, sang remaja perempuan yang hidup dalam kemewahan namun berakhir tragis, akan selalu dikenang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun