Pergelaran Copa Amerika menjadi panggung sepakbola yang tak kalah pamor dengan Piala Eropa. Walaupun berlangsung pada tahun yang sama, tak mengurangi atmosfer gempita turnamen yang seyogyanya diperuntukkan bagi negara-negara asal Amerika Selatan ini.
Namun sejak 1993, turut serta negara asal konfederasi lain meramaikan persaingan Copa sekaligus memperingati 100 tahun berdirinya turnamen antar negara tertua ini. Kali ini Amerika Serikat menjadi tuan rumahnya. Dan faktanya belum pernah negara Concacaf yang berhasil menggondol gelar Copa Amerika. ini peluang besar bagi Argentina sebagai kandidat terkuat peraih gelar di kompetisi ini.
Pembuktian Messi
Tentu saja yang menjadi sorotan adalah bintang Argentina, Lionel Messi. Dengan predikat pemain terbaik dunia 5 kali, prestasi pribadinya di klub bersama Barcelona diharapkan mampu tertular untuk timnas. Permainan atraktif nan magis yang menjadi ciri khasnya akan menjadi senjata andalan membantu tim meraih hasil positif.
Messi kerap menjadi pembeda kala bermain untuk tim. Dengan torehan 53 gol berseragam timnas, kesuburannya akan membawa angin segar buat tim. Bahkan jumlah gol Messi masih lebih banyak dibanding jumlah gol seluruh pemain Brasil yang dibawa ke Amerika Serikat dengan 40 gol.
Belum lagi pamornya sebagai Peraih Balon D’or terbanyak dan teranyar awal tahun 2016 lalu ia kembali mengantongi gelar tersebut untuk kelima kalinya. Konsistensi permainan Messi di level klub juga menjadi acuannya. Setelah berhasil memberikan gelar Liga Spanyol dan Copa Del Rey buat Barcelona di akhir musim 2016.
Musim lalu performa Messi berseragam Barcelona juga dibilang yahud. 41 gol dari 50 pertandingan di seluruh kompetisi membuktikan Messi bukanlah pemain sembarangan. Persentase golnya tidak pernah menurun drastis sejak 2008 silam. Bahkan assistnya juga tidak bisa dibilang sedikit sebanyak 20.
Di usianya yang sudah hampir menginjak 30 tahun, kompetisi ini adalah momen paling tepat bagi Messi mempersembahkan gelar juara buat negara tercinta. Tidak ada jaminan baginya bermain dengan performa bagus di kompetisi selanjutnya Piala Dunia 2018 dan Copa Amerika 2019. Jadi, inilah waktu yang paling pas.
Jika kita cermati, sebagai negara tersukses di turnamen ini adalah Uruguay dengan perolehan 15 tropi. Di bawahnya menguntit Argentina dengan 14 gelarnya. Hingga babak penyisihan grup berakhir, Argentina berpeluang besar menyamai rekor yang ditorehkan Uruguay. Pasalnya secara mengejutkan, Uruguay tak lolos penyisihan grup dan harus puas menjadi peringkat tiga di bawah Meksiko dan Venezuela.
Satu lagi pesaing terkuat Argentina dalam menasbihkan gelar Copa Amerika 2016 kali ini adalah Brasil. Namun lagi-lagi Argentina diuntungkan dengan tidak lolosnya negara yang berjuluk Selecao ini ke babak knockout. Brasil harus puas dan menjadi penonton karena dipertandingan terakhir penyisihan grup kalah di tangan Peru dengan sebiji gol kontoversial dengan menggunakan tangan. Dewi fortuna sedang tak berpihak kali ya.