Mohon tunggu...
Bambang Wahyu Widayadi
Bambang Wahyu Widayadi Mohon Tunggu... lainnya -

Menulis sejak 1979. di KR, Masa Kini, Suara Merdeka, Sinartani, Horison, Kompasiana, juga pernah menjadi Redpel Mingguan Eksponen Yogyakarta. Saat ini aktif membantu media online sorotgunungkidul.com. Secara rutin menulis juga di Swarawarga. Alumnus IKIP Negeri Yogyakarta sekarang UNY angkatan 1976 FPBS Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pernah mengajar di SMA Negeri 1 Sampit Kota Waringin Timur Kalteng, STM Migas Cepu, SMA Santo Louis Cepu, SPBMA MM Yogyakarta, SMA TRISAKTI Patuk, SMA Bhinakarya Wonosari, SMA Muhammadiyah Wonosari. Pernah menjabat Kabag Pembangunan Desa Putat Kecamatan Patuk. Salam damai dan persaudaraan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wayang Kulit Karya Supama Sita Perhatian Presiden Ford Foundation

6 Desember 2013   16:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:14 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13863219531484401416

[caption id="attachment_296805" align="aligncenter" width="646" caption="Supama penyungging wayang kulit, Darren Walker sang pengagum. Ft Bewe"][/caption]

Yayasan Kristen Untuk Kesehatan Umun (YAKKUM) menyediakan layanan rehabilitasi bagi anak cacat dan pemuda dewasa, terutama kategori: miskin, yatim piatu, dan menderita kerugian sosial lainnya. YAKKUM mencoba memberdayakan penyandang cacat sehingga mereka dapat mandiri dan menjadi individu merdeka.

Di Ngasem,Kedung Poh, Nglipar, Gunungkidul YAKKUM mengirim 2 kursi roda untuk Hardiyo, dan Sukarni. Di samping itu, YAKKUM Kamis 5/12/2013 juga melakukan fisioteraphy. Hari itu sempat ditangani tujuh (7) orang disabled masing-masing: Supama, Ngatiyo, Takimo, Yasmito, Paiman, Sukardiyono dan Surip.

YAKKUM memberikan rehabilitasi fisik untuk meningkatkan fungsi fisik penyandang cacat dan mobilitas, sehingga mereka dapat meningkatkan produktivitas secsra seoptimal. YAKKUM juga memberikan keterampilan rehabilitasi melalui pendidikan dan pelatihan kejuruan sehingga produktivitas penyandang cacat dapat ditingkatkan.

Kelompok Mitra Sejahtera yang dipimpin Hardiyo, dikunjungi YAKKUM karena kelompok ini dipandang memiliki prestaasi yang membanggakan. Ketrampilan mereka, menurut Wawan, petugas YAKKUM, bisa dibagi menjadi dua kategori, pertama bidang makanan olahan dan bidang kerjajinan meubelair, wayang kulit maupun kaligrafi.

Disabled People Organisation (DPO) Mitra Sejahtera beranggotakan 27 orang. Kelompok ini berdiri tahun lalu. “Sebelum dibina YAKKUM pendapatan kami relatif kecil,” kata Hardiyo. Hal yang masih menjadi impian DPO Mitra Sejahtera adalah 3 hal. “Kami harus memiliki sekretariat plus peralatan kantor; tempat display pameran; serta mobil bak terbuka untuk mobilitas angkut produk karya anggota DPO.” Timpal Supama salah satu anggota DPO yang beralamatkan di Pengkol, Nglipar, Gunungkidul.

Di samping dibina YAKKUM, 10 orang anggota DPO Mitra Sejahtera pernah mdilatih laundry oleh Dinsos Nakertrans Gunungkidul. Selebihnya memperoleh anuan etalase untuk berjualan kelontong.

Produk kerajinan unggulan yang sempat menarik perhatian banyak pihak adalah Wayang Kulit gaya Surakarta. Di Kecamatan Nglipar, pakar satu-satunya adalah Supama. Darren Walker, Presiden Ford Foundation, berdecak kagum, melihat karya Supama.

YAKKUM membina 7 DPO tersebar di kecamatan karangmojo, Ponjong, Nawen (2012) Ngipar, Semin dan Wonosari (2013). Anggota DPO yang 150 personil ini, karyanya patut untuk diapresiasi. “Sebab itu”, ini kata Rubiman utusan dari Disos Nakertrans Gunungkidul, “secara kelembagaan administrasinya perlu ditingkatkan. Ini penting, untuk memperoleh peluang bantuan dari pemerintah.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun