Mohon tunggu...
Sholihul Hadi Hadi
Sholihul Hadi Hadi Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

lawywr Indonesia club

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

CERITA DARI DALAM ETALASE

28 November 2013   15:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:34 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Cerita dari seorang kawan tentang usaha gigihnya mendaftar polisi sampai lolos . kuncinya adalah ketenangan dan kesadaran . seng penting lak mengko berhasil. Dia hanya lulusan aliyah dari solo. Mejadi polisi diangkat di irian jaya dan sekarang dipindah dipolsek tempat ia mengembangkan diri .dia menasehatkan kalau mau jadi kiai itu sulit ,. Harus menuingkatkan jam terbang dan harus terbiasa naik panggung bias melucu dan mengarang cerita ceritera bohong . dulu asal rokok itu dari nerakaditendang oleh tuhan yang pecah dilangit jadisetan yang ke bumi jadi tembakau. Jadi rong itu membakar setan . wong setan itu untuk dibakar . orang itu mesti sabar dan semelh nrimo ing pandum drajat pangkat semat dan kehormatanwalaudiinjak-injak orang ora kenone minggat . tinggal orang nya yang menerima dan ngelingi bebudene wong liyo .tidak hanya bisanya menghukum tetapi harus bias membela dan mengganjar. Mosok orang kok bisanya hanya maido dan tidak pernah memberikan solusi. Seperti alam preman , mafia saja bisanya Cuma mendenda .walaupun jadi polisi temen temen anakku tidak tahu kalau saya ini polisi karena saya tidak pernah memamerkan seragam polisi saya. Anak saya selam SD saya tegasi . harus belajar dan mau belajar di SD induk kota , biar besok kalau sudah besat tidak minderan dan mau mengingat orang tua . jadi orang jujurbukan jadi orang yang hancur . dengan kualitas local tetapi berwawasan global , pokoke sing penting mbendinane cukup . sepatu beli yang cukup-cukup saja . saya ajari bertanggung jawab dengan dirinya sendiri , cukup ora cukup anggarane yo mek semono . nek sampai kurang kudu omong soal penggunaaneurgen opo ora . kudu iso mlopoki kancanenek perlu maniri . berprestasi dan punya nilai kompetensi . SMP #3 pati dan SMA 1 Pati , terus di STANbea cukai atau jadi jendweral besar polisi . dengan keahlian teknik yang mendalam atau bagian keuangan yang mengerticaranya mengelola keuangan dengan baik. Sekarang ia ambil di ITB , alasannya dib ea cukai sarat dengan uang setan sama seperti kepolisian. Mengejari anak bersahaja memberi contoh sholat taat limawaktu , mengaji dan tahajjud selama 14 hari sebanyak 24 rekaat berarti 3x bangkit , akhir akhirnya kuketahui juga istriku dibawa minggat pulisi berpangkat bribda.

alias berbagai bahasa yang tidak bisa di baca dan diterjemahkan.abstein

spertibahasa ini panjang lebarbeliau mengatakanintinya kalau cari duit itu memang sulit.ghiisawatuwwalahum adzaahun ‘adziim.

Amen di gregeti wong ae , dirasani wong ngono-ngene amergo ngalor ngidul, ora ndue acara . acarane mek tura-turu bloko, ngungsi nggolet nggon turu menghindari gremengan ? Lha wong gremengane wong athik dituruti leh wong dekne yo ora nyukupi aku wae, yo ora ngewangi gaweanku ora mudeng pemikiran,ide, wawasanku . nek tak umbarno ndak ape dikapakke. Ben aku tak urip sak karepku dhewe , sing penting tanggung jawabku keturutan kabeh . panjangkaku yo keturutan kabeh ora di undhat-undhat emboke dhewe.Eh ngubal howo nesu opo gunane , isine mek nuruti kekarepane wong edan , isine mek ngapusi bloko.

.Sebenarnya setiap kita adalah pemburu. Pemburu keberhasilan hidup dan untuk berhasil, kita musti berjuang, kita tabah menyeberangi lautan dan sungai .melintasi hutan dan mendaki gunung dan bukit , kita akan merasakan kurang tidur , dan berbagai kesukaran yang harus kita tempuh. Perjuanagan kita tidak akan sia-sia. Perjuanagan kita tidak akan percuma. Perjuangan kita akan berhasil kalau kita berjuang dengan mantap , teguh dan Bulat .

Nurani mati perjuangan percuma takberguna semua sia-sia . semua mati percuma beberapa tahin ini aku hanya dpat kulit duren dan bau duren. Semua orang hanya berusaha menipuku dengan berbagai-bagai cara. Fitnah dilancarkan dari keluargaku, orang- orang dilingkungan kerjaku mulai dari hukuman polsisisoal kekerasan samapai pemecatan dari tempat kerja. Semua tuduhan dibuat-buat dengan alas an yang tidak jelas, dibuat-buat gar supaya aku terjebakdalam pusaran yang tak berawal dan tak berujung, dengan penganiayaan aneh-aneh yang tak pernah dapat di selesaikan dengancara yang baik-baik. Apa perbedaan dusta dengan korupsi. Kalau dusta tampak seperti apa adanya kalau korupsi lebuh terencana seperti drama. Tak usah dubuat buat toh kita sejak lahir sudah dibiasakan oleh orang tua kita untuk menipu ., untuk berkomplot, untuk menipu, akal-akalan busuk, untuk main hantam , untuk mengancam atau semacamnya karena tanpa itu pada dasarnya kita tidak dapat menyelesaikan masalah ., tinggal kita mau atau tidak ? sangking meraknyatnya hal ini, sampai-sampai kita tak dapat mengenali siapa kawan siapa lawan, siapa dijajah , siapa menjajah, siapa yang malu dan siapa yang memalukan. Kita tiudak merasakan kalau hal itu adalah kangker ganas yang menyerang setiap sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Semua berlaku seperti orang gila,tapi mereka juga menilai aku gila semua orang hampir tak dapat dipercaya. Sang koruptorpun berorasi dengan setiap orang : “jangan tiru saya, lakukan saja apa yang saya katakan, tapi jangan lakukan ap-apa yang telah aku lakukan. Anggaplah aku ini dalah pipa ledeng yang bocor. Pipa ledeng itu dialirkan ke rumah rumah dan tidak juga sampai ke rumah, sedangkan istriku adalahtower yang tinggi tapi juga bocorsemua bocor. Orang kecil korupsi berdalih karena atasannya pun melakukannya lantas apa beda dusta dengan korupsi ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun