Mohon tunggu...
Sholihul Hadi Hadi
Sholihul Hadi Hadi Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

lawywr Indonesia club

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Beratnya Mencari Kehidupan dalam Etalase

28 November 2013   15:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:34 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

derivasi pemikiran ini, harus difikirkan pula tentang kurikulum madrasah Aliyah yang serba tidak jelas dan tidak terarah, TDAK ADA tujuan dan fokusnya. Konon katanya mau di arahkanke jenis pemikiran yang mengarah kepadapemikiran berjenjang , untuk melandasipimikiran untuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kasuistik ini mengklasifikasikan arah pemikiran mau diarahkan ke timur atau ke barat,tetapi pihakatasanjustru memakai pemikiran barat ( Jakarta), mana konsep yang seimbang dengan ukuran itu . teknis otoriter dan school bullying pun dilakukan pihak pimpinan dan memutuskansuatu keputusan dengan hati panas dan kebenciandan pertimbangan para pembisik yang mendemkekuasaan . lantas mau diarahkan kemana pendidikan kita ?

Adapun konsep pondok pesantren dan perkembangannya, bahwa pondok pesantren sebagai semangat clerical –religius yang kini biasa orang mengatakanbahwa pendidikan pesantren sebagai konsep terpadu dan terkonsentrasi , tempat pendidikan agama .banyak orang berfikir picik dan sangat kapitalis memandang lembaga agama. Agama sudah melembaga dan terkooptasi oleh kepentingan. Musti diwaspadai apa yang paling diharapkan dari kebijakan lembaga. Lembaga hanya sebagai bentuk pemerasan. Baik mulai soal nilai, soal kenaikan kelas , dan berkaitan soal-soal yang lain , yang tentu saja saling berkaitan erat.dengan agama tidak lagi memiliki nilai profetis, agama bukannya membuat orang nenjadi taat dengan aturan Tuhan , melainkan menjadi pemberontak, demi kepentingannya sendiri,demi kepentingan kiai-kiai picik yang mengumbar kebengisan dan haus kekuasaan. Bagaimana jikalau anda melihat anak manusia naik ke tempat dimana ia sebelumnya berada. Mulai dari waktu itulah banyak murid-murid mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut dia , karena dia terlalu keras. Barang siapa diantara kalian yang tidak berdosa, hendaklah ia yang melempar batu kepada perempuan itu. Ke tempat aku pergi tidak mungkin kamu datang, karena kamu tidak mungkin tahu tempatku, aku akan pergi dan kamu akan mencari aku, tetapi kamu akan mati dalam dosamu hai pemfitnah biadab. Kamu berasal dari sudra, aku dari atas, kamu hanya berasal dari dunia ini tapi aku bukan dari dunia ini , kau tampar pipi kirikuaku berikan semuanya milikku , tapi kau akan mati karena dosamu., kamu akan mati dalam dosamu . apalagi gunanya bicara dengan kamu, kamu bicara hanya karena dunia, sedang aku bicara atas nama ”kebenaran dan kesadaran”. Ia tidak akan membiarkan aku sendiri, sebab aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepadanya. Kami adalah dari keturunan ibrahim yang berani mengorbankan anaknya demi Tuhan . bukan demi nafsu sahwatdan tidak pernah menjadi budak siapapun, karena mampu membeli apapun. Aku tegaskanbahwa setiap orang yang berbuat dosa akan menanggung akibatnya dan dia tergolong hamba dosa. Dan hamba tidak pernah tinggal dalam rumah , melainkan mengembara mencari domba, akan tetapi anak akan tetap tinggal dalam rumahhingga ia pantas dikorbankan .aku tahu kalau kamuadalah keturunan Abraham . tetapi kenyataannya kalian berusaha membunuh aku dengan berbagai lemparan fitnah yang sangat keji. Apa yang kulihat , itulah yang kukatakan. Tetapi kamu berbuat hanya dari apa yang kamu dengar tanpa pernah melihatnya (hai Tua Buta). Kami tidak dilahirkan dari zinah seperti kamu. Jika allah adalah kekasihmu, bapamu,Tuhanmu, kamu akan mengasihi aku bukannya menyingkirkan aku. Kau hanyalah berkata atas kehendakmu sendiri di dalam dirimu tidak ada kebenaran, tidak ada kata maaf, kau pendusta , bapak dari segala dusta. Karena aku mengatakan kebenaran padamu, akan tetapi kamu tidak percaya kepadaku. Kau mengatakan aku kerasukan setan .. aku tidak kerasukan setan, tetapi aku menerima fitnahmu karena aku menghormati perjuangan bapakku yang membesarkan aku untuk kau bunuh ? dan kalian tidak menghormati aku sama sekali. Aku adalah ruh Ibrahim sekaligus Ismail sekaligus yesus. Aku hidup tidak mencari hormat bagi diriku sendiri, ada satu yangkucahari Ridlonya. Sebab barang siapa amenuruti firmanku , ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya. Adakah kalian lebih besar dari kemuliaan bapaku. Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, aku telah ada. Bagaimana menuntun kamu sampai matamu jadi melek hai orang buta ? jonoohhjonooo

Hidupku hanya tinggal harga diri thok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun