Sebuah keputusan yang berani yang diambil oleh wazaratud dakhiliyah su’udiyah, Kementrian Dalam Negeri Kerajaan Saudi Arabia, dengan melarang organisasi atau kelompok yang terindikasi sebagai teroris dunia Ikhwanul Muslimin, dan beberapa organisasi terlarang lainnya seperti; Hizbut Tahrir, Hizbullah, Al-Qaedah. Yang semua organisasi ini tersebar luas di seluruh kawasan semenanjung arab.
Aturan terbaru yang di terapkan oleh Kementrian Dalam Negeri Kerajaan Saudi Arabia 3 hari yang lalu ini jumat, 7/3/2014. menjadi pukulan yang sangat menyakitkan bagi organisasi Ihkwanul Muslimin dan afiliasinya, bagimana tidak, ikhwanul muslimin di Saudi Arabia pernah mengalami masa-masa ‘bahagia’ dengan para pendiri kerajaan ini, tapi sekarang masa-masa ‘bahagia’ itu telah sirna dan kelompok ini sudah menjadi organisasi terlarang di Kerajaan Saudi Arabia dan semua afiliasinya, seperti Hizbut Tahrir, Hizbullah, Al-Qaedah.
Keseriusan Kerajaan Saudi Arabia tercermin dengan menarik duta besarnya dari Qatar, bahkan tindakan Kerajaan Saudi Arabia ini di ikuti oleh Negara-negara di sekitarnya seperti Bahrain dan UEA. Qatar adalah Negara yang paling getol mendukung Ikhwanul Muslimin, Kerajaan Saudi Arabia mengancam akan meninjau kembali kesepakatan bersama antara Saudi – Qatar dan tentunya ini akan merugikan pihak Qatar, jika tuntutan Saudi Arabi untuk melarang ihkwanul Muslimin di negaraya tidak di turuti.
Bukan hanya itu, Kerajaan Saudi Arabia juga mengultimatum warganya yang sedang ikut ‘Jihad’ di Negara-negara konflik seperti di Iraq, Syiria. Dalam 15 hari jika tidak segera kembali ke Saudi Arabia maka tidak ada kesempatan kedua kali untuk di terima masuk ke kerajaan ini, inilah salah satu keseriusan Kerajaan Saudi Arabia untuk membendung saparatisme di dalam negerinya.
Menurut sumber yang kami dapat, bahwa sekarang Kerajaan Saudi Arabia sedang menyisir keterlibatan para warganya dengan organisasi-organisani terlarang ini, bahkan penyisirannya sudah masuk ke ranah media sosial, baik itu Facebook, Twitter ataupun media sosial lainnya, jika ketahuan turut aktif dengan organisasi ini di sosial media maka akunnya akan tidak dapat di akses kembali alias di benned, bukan hanya itu, website-website yang berisikan konten organisasi ini juga telah di block sehingga tidak dapat di akses lagi di kawasan Kerajaan Saudi Arabia.
Siapapun yang di curigai ikut berperan dalam organisasi ini, baik mensosialisasikan, membiayai, atau berpartisipasi dalam semua media baik cetak atau visual atau aktif di media sosial dan isinya mengadung konten organisasi yang dilarang maka bisa di tangkap langsung oleh kemanan kerajaan Saudi Arabia.
sumber: al-Jazirah dan alQuds
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H