Mohon tunggu...
Aslan Z
Aslan Z Mohon Tunggu...

kata itu energi semesta

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Argumen Pendukung Aborsi

29 September 2010   08:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:52 3386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

[caption id="attachment_273202" align="aligncenter" width="300" caption="janin usia delapan minggu"][/caption]

Melihat sesuatu sebaiknya berimbang, dari segala sudut kalau bisa. Tentu saja itu tidak mudah, memberi kesempatan pihak lain untuk melepas argumen yang berbeda dengan pemikiran kita.

Apalagi topik aborsi. Banyak artikel yang membahas tema tersebuti, ada pro dan kontra. Pada kesempatan ini kita sekadar menengok sekilas alasan mereka yang SETUJU atas aborsi, diantaranya :

  • Planet bumi kian padat, perlu adanya pembatasan kelahiran terhadap bayi-bayi yang tidak dikehendaki. Misalnya hasil dari hubungan gelap, hasil pemerkosaan, incest (hubungan sedarah) atau dari keluarga dengan jumlah anak yang terlalu besar dan tidak mampu secara ekonomi.
  • Orang-orang miskin perlu dibatasi berapa jumlah anak yang mereka miliki, dengan demikian beban hidup mereka tidak semakin berat.
  • Jika aborsi tetap dilarang dan ilegal, maka itu dapat mendorong peningkatan angka kematian wanita akibat aborsi yang tidak aman.
  • Adanya kondisi medis tertentu yang potensial membahayakan keselamatan sang ibu.
  • Wanita memiliki hak untuk mengelola dan mengontrol tubuhnya sendiri.
  • Melakukan aborsi merupakan pilihan pribadi antara sang wanita dengan dokternya dalam sebuah pilihan tindakan medis.
  • Semisal ternyat lewat pencapaian teknologi kedokteran, sang ibu tadi mengetahui bahwa janin yang dikandungnya memiliki ketidaknormalan maka dia mempunyai hak untuk ‘menolak kehadiran’ sang janin daripada hidup dengan ‘kesulitan’ tertentu.
  • ………dan seterusnya

Masih banyak argumen lain para pendukung aborsi…, tokh kita mau setuju atau tidak, praktek aborsi baik secara sembunyi-sembunyi maupun tidak, tetap berlangsung di masyarakat dan jumlahnya tidak bisa dipandang remeh.

Semoga kita TIDAK termasuk pendukung argumen-argumen itu. Sumber foto: yesaya.indocell.net

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun