Perempuan Pembunuh Malam
Telah ia gadaikan hidupnya untuk membunuh malam
Melampiaskan rasa kekecewaan yang mendalam akan kebohongan sebuah jaman.
Terperangkap dalam lingkaran setan dan kemunafikan.
Sorot matanya tajam membara dalam pekat malam
Diam terpana melawan hembusan angin -angin nakal
Menunggu waktu untuk melawan dalam penuh kebimbangan.
Ia bagikan hantu malam yang terus bergentayangan.
Mengejar bayang-bayang kesunyian
Hingga lelah waktu yang menghempas
Senyum manisnya terhempas dalam kesuraman hidup.
Berbalut kabut yang semakin surut diantara makna hidup yang semakin semrawut.
Ia adalah Perempuan pembunuh malam.
Memburu sampai menjelang ahir bergantinya pagi.
Duduk termenung dalam basuhan keringat seperempat malam.
Hingga hangat mentari pagi datang menyapa...
Setelah sekian lama bertarung dan pergulatan dengan kesatria malam.
Ia adalah perempuan pembunuh malam
Tak nampak rasa sesal ketika ia membunuhnya
Menari dalam kesunyian dan pelampiasan dengan senyum penuh kemenangan.
"Kesatria Malam mu telah mati kutikam" ketika suara itu ia teriakkan mengahiri petualangan
Â
@genk 21/8
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H