Mohon tunggu...
Andi Asdiana Ekasari
Andi Asdiana Ekasari Mohon Tunggu... PNS -

Ibu dua anak yang suka apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Makkatte', Tradisi Khitan Anak Perempuan Bugis

17 April 2015   09:52 Diperbarui: 4 April 2017   17:29 3032
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi masyarakat Bugis tradisi khitan bagi anak perempuan disebut Makkatte’ sementara untuk anak laki-laki disebut Massunna’. Tradisi Makkatte’ erat kaitannya dengan ritual keagaamaan karena  bagi masyarakat Bugis, Makkatte’ juga dikenal sebagi ritual pengislaman bagi anak perempuan. Anak yang dikatte’ biasanya berumur 4 – 7 tahun.  Proses pelaksanaan tradisi ini dilakukan oleh seorang  perempuan yang ahli dan dipercayai oleh keluarga, disebut Sanro.

[caption id="attachment_361227" align="aligncenter" width="448" caption="Gula merah diberikan kepada anak agar kehidupannya kelak semanis gula merah (dok.pribadi)"][/caption]

Sebelum tradisi dimulai disediakan beras yang diletakkan dalam sebuah nampan lebar dengan kelapa yang telah dibuka sabuknya serta gula merah yang telah dipotong-potong  dan diletakkan di atas piring kecil serta ayam kampung hidup. Setelah itu anak perempuan dituntun untuk berwudhu dan “dipabbajui” atau dipakaikan baju bodo dengan “ lipa sabbe’” (sarung sutra khas Bugis).  Selanjutnya si anak duduk di atas bantal yang telah dilapisi dengan sarung sebanyak 7 buah, daun pisang yang masih  muda dan sajadah. Dengan didampingi  oleh ayah kandung yang duduk di belakang putrinya  si anak dituntun untuk membaca dua kalimat syahadat. Setelah anak dianggap sempurna membaca syahadat Sanro segera melakukan  prosesi khitan dengan menggunakan pisau (konon ada juga yang menggunakan silet /gunting). Setelah prosesi selesai  si anak disuap gula merah oleh orangtuanya. Maknanya supaya kehidupannya di masa yang akan datang senantiasa manis seperti gula merah.

[caption id="attachment_361228" align="aligncenter" width="448" caption="Pemakaian Baju Bodo 7 lapis (dok.pribadi)"]

1429238293821113197
1429238293821113197
[/caption]

Setelah itu si anak harus memakai baju bodo sebanyak 7 lapis. Pemakaian baju bodo 7 lapis ini dimaksudkan  agar kehidupannya di masa depan sukses dan berhasil.  Kemudian anak dibopong oleh ayahnya menuju tempat yang tinggi.  maknanya agar setelah dewasa nanti anak perempuan ini memiliki pengetahuan yang tinggi, berwawasan luas , berbudi pekerti luhur dan menjalankan ibadah dengan baik.

[caption id="attachment_361229" align="aligncenter" width="252" caption="membopong ke tempat yang tinggi (dok.pribadi)"]

14292383981706281267
14292383981706281267
[/caption]


Biasanya setelah acara Makatte selesai banyak yang memberi amplop berisi uang untuk si anak (bahkan ada yang mendudukkan anak di pelaminan seperti pengantin, dan tamu yang datang meletakkan amplop di tempat khusus).

[caption id="attachment_361230" align="aligncenter" width="448" caption="Senyum ceria setelah selesai prosesi khitan"]

14292385322095325798
14292385322095325798
[/caption]

Setelah itu dilakukan barzanji sebagai penutup. Barzanji berupa pembacaan ayat suci Al qur’an secara bergiliran dan  shalawat serta pujian bagi Nabi Muhammad SAW. Diakhiri dengan makan bersama makanan yang telah disediakan. Selesailah prosesi Makkatte’, tradisi khitan dan ritual pengislaman bagi anak perempuan Bugis.

[caption id="attachment_361231" align="aligncenter" width="448" caption="barzanji (dok.pribadi)"]

1429238640452863646
1429238640452863646
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun