Mohon tunggu...
Amir Hamzah
Amir Hamzah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

amirhamzahtwinsboy.blogspot.com. Hanya orang kampung, penggembala kambing, suka main di sawah, dan penyuka anak kecil..

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Antara Gengsi dan Prinsip

24 Juni 2013   11:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:30 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi (http://stat.ks.kidsklik.com)

[caption id="" align="alignright" width="300" caption="sumber ilustrasi (http://stat.ks.kidsklik.com)"][/caption] Kemarin ketika hendak berangkat ke Jogja saya memilih jalan kaki (karena jarak dari rumah ke jalan raya tidak terlalu jauh). Ini sidah kebiasaan dan jadi kesukaan saya. Dengan berjalan kaki justru lebih sehat, lebih damai, lebih sejahtera dan terkesan menjadi orag yang biasa.  (langkah penghematan ongkos salah satunya.. heheheh) Jika kita bandingkan dengan jaman sekarang, apakah masih ada orang yang bisa demikian? Hanya usia sekolah dasar (SD) saja yang berani dan mau jalan kaki. Sudah gede sedikit (sudah SLTP) pasti ia merasa malu. Jika mau kemana-mana minimal harus naik motor, ada pun mereka berani jalan kaki ketika hendak berangkat ke sekolah saja, itu pun bareng dengan yang lain. Kalau hari-hari biasa, apa mungkin mereka berani jalan-jalan? Survei membuktikan.... pasti tidak ada yang berani. Inilah kenyataan yang saya temukan di lingkungan saya sendiri. Untuk itu, kenapa saya lebih senang dengan berjalan kaki, tujuannya adalah untuk melatih mental dan terbiasa hidup sederhana. Gengsi dalam KBBI (kamus besar bahasa indonesia) itu diartikan dengan kehormatan, harga diri dan keormatan. Orang - orang saat ini lebih besar gengsinya ketimbang kemauannya. Kemauannya sendiri terkalahkan dengan rasa gengsi yang ada dalam dirinya. Padahal gengsi itu hanya perasaan diri sediri dan orang lain belum tentu berpikir sama dengan yang kita pikirkan. Gengsi itu jika tidak dilawan, maka selamanya akan mempengaruhi diri kita. Dengan cara apa melawan rasa gengsi itu? Kuncinya hanya satu yaitu dengan prinsip. Ingat, setiap kita memiliki prinsip hidup yang tidak selalu sama dengan yang lainnya. Buang jauh rasa malu yang tidak beralasan, rasa minder yang tidak jelas dan rasa lain yang ada dalam diri kita, karena pada dasarnya itu hanyalah angapan kita sendiri. Jika kita ingin berhasi, maka kesampingkanlah sifat gengsi itu, bahkan jika perlu buang jauh-jauh dalam diri kita. Kita jalan kaki dari rumah ketempat tujuan, jangan takut dianggap miskin atau apalah... masabodoh saja lah, selesai perkara. Biarkan anggapan orang lain, biarkan penilaian orang lain terhadap kita, apapun itu kita terima saja. Tetapi ingat jangan sekalipun kita mengoreksi penilaian orang lain terhadap diri kita, biarkan saja dan tetap diam (jangan diladeni). Itulah prinsip hidup saya. “Gengsi, apa itu??... Gak ada tuh dalam catatan hidup saya....” bagaimana? Anda berani seperti saya??? Semoga bermanfaat [].

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun