Mohon tunggu...
AMINAH SURABAYA
AMINAH SURABAYA Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Dengan menulis sesungguhnya kita diberi banyak kesempatan untuk belajar tentang hidup dan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Turunkan Kolesterol Jahat

2 September 2015   12:41 Diperbarui: 4 April 2017   18:10 5106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Disadari atau tidak, makanan besar sekali pengaruhnya bagi kesehatan kita. Semua nutrisi atau zat penting yang terkandung dalam bahan makanan yang kita konsumsi sehari-hari, mempunyai andil dan peranan yang sangat besar bagi tingkat kesehatan seseorang secara keseluruhan. Begitupun sebaliknya. Sayangnya karena alasan kesibukan serta rutinitas harian yang sangat padat, sering membuat kita kurang care dan aware akan hal itu. Padahal kalau sudah terbaring tak berdaya karena sakit, kita harus merogoh kocek yang cukup dalam untuk sebuah kesembuhan.

 

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan baru saja  menyelesaikan analisa awal survei penyebab kematian berskala nasional. 
Survei itu disebut Sample Registration Survey (SRS). Datanya menurut Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama Kepala Balitbangkes, dikumpulkan dari kejadian selama 2014. 
“Data dikumpulkan dari sampel yang mewakili Indonesia, meliputi 41.590 kematian sepanjang 2014, dan pada semua kematian itu dilakukan autopsi verbal, sesuai pedoman Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara real time oleh dokter dan petugas terlatih,” tulis Tjandra Yoga beberapa waktu lalu seperti dalam rilis yang diterima CNN Indonesia.

 
Dari data itu terlihat bahwa 10 jenis penyakit yang paling sering menjadi penyebab kematian di Indonesia adalah:

  1. Cerebrovaskular atau pembuluh darah di otak seperti pada pasien stroke.
  2. Penyakit jantung iskemik.
  3. Diabetes Melitus dengan komplikasi.
  4. Tubercolusis pernapasan.
  5. Hipertensi atau tekanan darah tinggi dengan komplikasi.
  6. Penyakit pernapasan khususnya Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK).
  7. Penyakit liver atau hati.
  8. Akibat kecelakaan lalu lintas.
  9. Pneumonia atau radang paru-paru.
  10. Diare atau gastro-enteritis yang berasal dari infeksi.

 

Menurut Tjandra Yoga, data tersebut di atas menunjukkan ada peningkatan peringkat Penyakit Tidak Menular (PTM)  atau sering juga disebut sebagai penyakit degeneratif sebagai penyebab kematian di Indonesia:

  • Misalnya dibandingkan dengan tahun 1990-an, stroke hanya menduduki peringkat keempat. Penyakit jantung dan pembuluh darah tahun 1990-an tidak masuk dalam 10 besar, lalu tahun 2000-an menduduki peringkat ke lima. Kini langsung menduduki nomor dua.
  • Demikian Diabetes Melitus di tahun 1900-an tak terlalu jelas disebut dalam 10 besar penyakit mematikan, tahun 2000-an jadi penyakit mematikan keenam. Pada 2014 menduduki peringkat ketiga.
  • Sementara PPOK yang sebagian besar diidap oleh perokok dan perokok pasif di tahun 1990-an tidak langsung disebut sebagai 10 besar penyakit mematikan. Tahun 2014 tercatat menjadi penyebab kematian paling sering terjadi keenam.

 

Salah satu pemicu terjadinya stroke, penyakit jantung dan pembuluh darah adalah kadar kolesterol yang tinggi. Jika kolesterol mengendap pada dinding arteri, maka aliran darah di jantung, otak dan bagian tubuh lainnya bisa terhambat. Kolesterol tinggi meningkatkan risiko seseorang terkena penyempitan arteri atau aterosklerosis, penggumpalan darah di bagian-bagian tubuh tertentu, stroke dan serangan jantung. Perlu diketahui juga, kadar kolesterol yang tinggi juga dapat menyebabkan rasa sakit di dada bagian depan atau pada lengan (angina) saat si penderita mengalamai stress atau melakukan kegiatan fisik.

 

Sebenarnya kolesterol adalah zat yang fungsinya sangat penting bagi tubuh. Zat ini merupakan zat lemak yang dikenal sebagai lipid.  Produsen utama zat ini adalah hati, namun lipid juga bisa berasal dari makanan. Kadar lipid yang terlalu tinggi, disebut dengan hiperlipidemia, dapat memengaruhi kondisi kesehatan. Meski kolesterol tinggi tidak menyebabkan gejala apa pun, tapi tetap bisa membahayakan kesehatan. Protein mengandung dan membawa masuk kolesterol ke dalam darah. Kombinasi dua zat ini disebut lipoprotein. Liporotein dibagi menjadi dua, yaitu lipoprotein pelindung atau kolesterol baik (HDL) dan lipoprotein berbahaya atau kolesterol jahat (LDL).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun