Mohon tunggu...
Alifiano Rezka Adi
Alifiano Rezka Adi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Arsitektur FT UGM Yogyakarta, yang slogannya better space better living, ayoo hidupkan ruang disekitar kita biar dunia ini lebih berwarna :DD

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Rusunami, Solusi Permukiman Bantaran Sungai

6 Februari 2015   00:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:45 1862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagian besar wilayah perkotaan yang didominasi area permukiman mengakibatkan sebagian besar permasalahan muncul dari area ini, mulai dari isu sosial, ekonomi, kepadatan tinggi, bencana alam, dan lingkungan alam. Salah satu yang banyak mendapat sorotan adalah permukiman bantaran sungai. Area yang satu ini sering diidentikkan dengan lingkungan yang padat, kotor, dan kumuh. Selain itu, ruang sempadan sungai tidak lagi terlihat karena lahan tersebut dimaksimalkan untuk permukiman warga. Beberapa daerah yang terdapat permukiman bantaran sungai telah melakukan berbagai strategi untuk mengatasi permasalahan ini, salah satunya adalah Kelurahan Prawirodirjan Yogyakarta yang mencanangkan program rusunami untuk permukiman bantaran sungai.

Permukiman Prawirodirjan yang terletak di bantaran sungai Code menjadikan berbagai persoalan muncul terkait dengan masalah lingkungan dan kepadatan hunian. Lokasi hunian yang terlalu mepet dengan sungai menimbulkan resiko bencana banjir ketika sungai meluap ataupun pencemaran lingkungan daerah aliran sungai. Selain itu kepadatan yang terlalu tinggi mengakibatkan minimnya ruang hijau dan vegetasi yang ada di area permukiman ini. Oleh karena itu, warga bekerja sama dengan pihak kelurahan Prawirodirjan mengusulkan program rusunami sebagai solusi jangka panjang dalam mengatasi masalah permukiman bantaran sungai ini.

[caption id="attachment_394990" align="aligncenter" width="442" caption="Hunian tepi sungai Code di Prawirodirjan (dokumentasi pribadi)"][/caption]

“Program rusunami ini diusulkan warga sendiri dalam grand design Prawirodirjan 2030. Program ini ditujukan bagi warga bantaran sungai pada radius tertentu yang nantinya akan direlokasi ke rusunami tersebut,” ujar Lurah Prawirodirjan Ekwanto

Ekwanto menambahkan bahwa banyak warga khususnya yang berada di tepian sungai yang belum memiliki izin kepemilikan lahan yang sah. Dijelaskan lebih lanjut bahwa rusunami dipilih agar lebih tepat sasaran. Artinya hanya warga lokal yang direlokasi yang berhak memiliki unit-unit pada rusunami tersebut, bukan disewakan atau dimiliki oleh warga dari luar daerah. Rusunami yang diusulkan tersebut adalah bangunan empat lantai dengan lantai dasar yang terbuka untuk kegiatan sosial dan komunal warga kampung. Dengan begitu desain rusunami tidak hanya mengatasi masalah kepadatan hunian warga, namun juga tetap menjaga sosialisasi antar warga yang direlokasi nantinya.

Program rusunami juga memiliki dampak positif terkait dengan masalah lingkungan alam. Seperti diketahui, permukiman yang padat bantaran sungai saat ini telah mengakibatkan berbagai masalah lingkungan alam seperti kurangnya area hijau, timbulnya berbagai macam penyakit, lingkungan yang kumuh dan kotor, suhu lingkungan tinggi dan resiko banjir luapan air sungai. Dengan adanya rusunami, maka rumah warga yang direlokasi akan dibongkar dan dapat dijadikan sebagai ruang terbuka hijau. Rusunami kemudian dibangun pada jarak tertentu sesuai aturan tentang sempadan sungai. Dengan begitu tidak ada lagi rumah yang berbatasan langsung dengan badan sungai.

[caption id="attachment_394991" align="aligncenter" width="398" caption="http://www.kaskus.co.id/thread/532321ca18cb170a068b45b8/19-janji-jokowi-realisasinya/1"]

1423095312542947506
1423095312542947506
[/caption]

Penataan ruang bantaran sungai dengan adanya program rusunami dalam perspektif yang lebih luas akan menciptakan nuansa dan citra yang baik di daerah bantaran sungai yang selama ini dipandang padat, kotor, dan kumuh. Gagasan warga Prawirodirjan tersebut dapat dijadikan sebagai contoh yang mungkin sudah ada dan direalisasikan di beberapa daerah bantaran sungai lainnya.  Kondisi alam akan terus mengkhawatirkan sebagai dampak dari pembangunan yang kurang terarah. Oleh karena itu, warga khususnya yang berada di daerah bantaran sungai perlu terus didorong untuk mendukung dan menyikapi dengan bijak gagasan tersebut karena solusi yang ditawarkan juga untuk keberlangsungan lingkungan sekitar, tanpa terlalu mengorbankan faktor-faktor sosial. Koordinasi, kesadaran, dan komunikasi yang baik antara warga dan pihak berwenang (pemerintah atau swasta) dapat menjadi kunci sukses pembangunan di masa mendatang.

[caption id="attachment_394992" align="aligncenter" width="390" caption="http://www.terasjakarta.com/portal/berita-20136-pemprov-dki-siapkan-6000-unit-rusun-untuk-warga-bantaran-kali.html#.VNKzQJ2sXX4"]

14230953751242017902
14230953751242017902
[/caption]

SALAM PEMBANGUNAN INDONESIA!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun