Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Nature

Besarnya Manfaat Google Apps For Education Bagi Pelajar

7 November 2012   01:47 Diperbarui: 12 November 2022   13:58 6013
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebetulan di kampus, saya bisa mengakses internet dengan mudah. Mahasiswa tinggal menyalakan laptopnya lalu menghubungkannya dengan internet. Setelah membuka internet, mahasiswa terlebih dahulu masuk ke gerbang internet kampus untuk log in. masukkan NIM dan password. Passwordnya diperoleh dari hasil regristrasi ulang per semester. Begitulah yang ada di kampus saya saat ini.

Lalu setelah itu kita akan mengawalinya dengan tampilan situs kampus. Biasanya saya langsung menutup halaman situs kampus dengan masuk ke halaman situs-situs favorit saya. Namun tidak untuk kemaren. Ada yang baru di beranda situs kampus. Menginformasikan bahwa pada bulan November UIN-SUKA akan menggunakan Google Apps sebagai alat komunikasi dan kolaborasi untuk seluruh civitas akademis. @uin-suka.ac.id untuk dosen/staff dan @student.uin-suka.ac.id untuk mahasiswa. Google Apps dapat mulai digunakan pada tanggal 12 November 2012. Persiapkan diri Anda dengan mempelajarinya di http://google.uin-suka.ac.id/ 

Begitulah informasi yang disampaikan pihak kampus. Mahasiswa disuruh untuk mempersiapkan diri. Saya tergelitik ketika membaca pernyataan seperti itu. iseng-iseng saya mencari informasi di internet mengenai google apps tersebut.

Apa itu Google Apps for Education? Google Apps for Education adalah layanan google untuk dunia pendidikan mulai dari TK, SD, SMP, SMA/MA/SMK dan perguruan tinggi. Google memberi solusi untuk komunikasi yang terintegrasi dengan  email, kalender dan obrolan/ diskusi dan solusi berkolaborasi dalam kegiatan pembelajaran.

Google Apps For Education terdiri dari:

  • Gmail: Akun email untuk masing-masing siswa, pengajar, staff dengan fasilitas, fungsi dan  kapasitas sama seperti akun gmail reguler, 7 GB, sehingga membantu siswa dalam mencari informasi dengan cepat dan mudah.
  • Google Calendar: Siswa dapat mengorganisir rencana kegiatan dan even-even yang kemudian dapat di bagikan pada yang lainnya. 
  • Google Talk: Siswa dapat memanggil dan mengirim pesan pada yang lainnya setiap saat, dari manapun di muka bumi ini.
  • Google Docs: Siswa dapat berbagi file dokumen. Kolaborasi dalam waktu yang nyata (real time) dengan kelompok dalam satu sekolah/ kampus dan hasilnya di publikasikan pada dunia.
  • Google Sites: Kerja sama untuk menjaga hubungan antar dokumen, isi web dan informasi lain pada satu tempat
  • Google Video for Educations: Video hosting dan sharing untuk internal lembaga pendidikan untuk mengefektifkan kerja sama.
  • Dan aplikasi lainnya. Lihat sendiri di google ya…

Ada banyak hal yang bisa dilakukan dengan Google Apps terutama bagi mahasiswa. Dari aplikasi yang tersedia tersebut tentunya akan mendukung pengembangan diri para mahasiswa yang serius memanfaatkannya.

Pepita Gunawan, Indonesian Education Lead for Google Southeast Asia, dalam seminar Google Apps for Education di Universitas Brawijaya, Malang, Sabtu (3/11/2012), mengungkapkan beberapa di antaranya.

Menurut Pepita, salah satu hal terpenting bagi mahasiswa adalah memiliki pemikiran yang kritis. Aplikasi Google bisa dimanfaatkan untuk menajamkan pemikiran kritis ini.

Tips No 1: Lakukan Diskusi dan Kolaborasi Pengerjaan Dokumen

Dengan Google Docs (di Google Drive), mahasiswa bisa mengerjakan tugas kelompok tanpa harus bersempit-sempit di depan satu komputer. Dengannya, kita juga tak perlu lagi memiliki dokumen terpisah-pisah yang nantinya harus disambungkan secara manual. Google Docs memungkinkan beberapa orang berkolaborasi dalam satu dokumen yang sama secara real-time. Mereka bisa saling melihat perubahan dan melakukan diskusi. Perdebatan dalam pengerjaan tugas pun bisa tetap dilakukan meskipun anggota kelompok tidak saling bertemu.

Tips No 2: Gelar Survei "Online"

Melakukan survei, dengan cara menyebarkan kuesioner, adalah tugas yang kerap dilakukan mahasiswa. Dengan Google Forms, mahasiswa bisa menggelar survei itu secara online. Keunggulan survei online adalah, data yang terkumpul bisa langsung diolah dan dipantau. Hal berikutnya yang penting bagi kehidupan mahasiswa adalah networking, yaitu kegiatan menjalin pertemanan dan membangun jaringan perkenalan. Pepita mengatakan, dia beberapa kali mendapatkan pekerjaan dengan mengandalkan jejaring yang sudah dibangunnya sejak masa kuliah.

Tips No 3: Manajemen Waktu

Dengan Google Calendar, seorang mahasiswa bisa menjaga kontak dengan temannya dan berbagi kegiatan yang akan dilakukan bersama. Calendar juga berguna untuk menjaga agenda sehari-hari mahasiswa sehingga tidak ketinggalan jadwal kuliah ataupun pengerjaan tugas. Salah satu hal yang bisa dilakukan oleh kampus yang menerapkan Google Apps for Education adalah mengintegrasikan kalender akademik, hingga jadwal perkuliahan dan tenggat tugas dengan aplikasi Google Calendar. Jika dilakukan, hal itu tentu akan makin memudahkan mahasiswa mengatur waktu masing-masing.

Tips No 4: Manfaatkan Hangout

Kemampuan Hangout di Google Plus memungkinkan pertemuan antar-teman maupun kelompok belajar secara tatap muka dari lokasi yang berjauhan. Selain antar-mahasiswa, Hangout juga bisa dimanfaatkan oleh pengajar untuk melakukan diskusi dengan mahasiswanya. Hal lain yang menjadi penting bagi mahasiswa adalah memiliki kegiatan di luar kurikulum (ekstrakurikuler). Kegiatan itu bisa berupa organisasi formal (BEM, himpunan, dan lainnya) hingga kegiatan berbasis hobi, seperti grup musik atau olahraga.

Tips No 5: Bangun Situs Kelompok

Dengan Google Sites, organisasi mahasiswa atau kegiatan lainnya bisa membangun situs untuk menampilkan kegiatan ataupun informasi lainnya. Google Sites juga memungkinkan integrasi dengan aplikasi Google lainnya, seperti Docs, Spreadsheet, atau Forms.

Tips No 6: Gelar Kegiatan dengan Calendar

Google Calendar memungkinkan sebuah kegiatan menyebar undangan untuk menggelar acara tertentu.

Tips No 7: Daftar dan Registrasi Plus

Sebuah kegiatan bisa juga dilakukan dengan memanfaatkan Google Forms sehingga bisa mencakup isian untuk data lain, misalnya makanan apa yang lebih disukai calon peserta dan lain sebagainya. Nah, yang juga penting bagi mahasiswa adalah "menjual" dirinya dengan mencatat dan menyebarkan kemampuan atau prestasinya.

Tips No 8: Bangun Sites sebagai Portofolio

Melalui Google Sites, mahasiswa bisa membangun sebuah halaman situs yang menunjukkan minat, kemampuan, dan prestasinya.

Tips No 9: Unggah Resume "Online"

Selain itu, melalui Google Docs, mahasiswa bisa mencatat dan menyusun resume yang nantinya bisa diajukan kepada calon perusahaan tempatnya bekerja, maupun untuk kepentingan lainnya.

Sembilan butir tips di atas hanya sebagian dari apa yang bisa dilakukan melalui Google Apps untuk kegiatan mahasiswa. Dari banyaknya manfaat yang akan diperoleh melalui google apps pasti akan membuat banyak kampus menerapkan aplikasi google tersebut dalam dunia akademis di kampusnya. Beberapa kampus dikabarkan sudah menerapkan Google Apps sebagai bagian tak terpisahkan dari kegiatan sehari-harinya. Seperti Universitas Brawijaya Malang diatas dan sebentar lagi juga akan diterapkan di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Ada beberapa Alasan mengapa perlu menggunakan Google Apps for Educations, diataranya: 

Siswa akan menyukainya. Semua pelajar akan memiliki alamat email yang unik dengan domain masing-masing sekolah/ kampus, misalnya nama.siswa@namasekolahku.sch.id. Fasilitas dan quotanya sama dengan akun Gmail biasa (@gmail.com)

Mengembangkan kemampuan IT. Fokus pada aktivitas IT, kita tidak perlu kawatir pada kapasitas email cukup fokus saja pada materi yang unik dan sediakan sumber belajar yang mendukung pengajaran, pembelajaran dan penelitian

Mudah dalam pengembangan. Kita sudah tidak perlu software untuk diinstall, tidak perlu membeli hardware, kita hanya perlu membuat akun untuk memulai semuanya. Dapat diintegrasikan pada sistem yang sudah ada, karena menggunakan teknologi yang terbuka dan API yang lengkap bagi pengembangan yang akan dilakukan nantinya oleh lembaga pendidikan bersangkutan.

Hemat, karena dimanfaatkan oleh lembaga pendidikan seperti sekolah atau kampus. Ini bersifat non-profit alias gratis. 

Privasi dilindungi oleh Google, Keamanan terjamin seperti halnya produk Google lainnya serta kita tidak sendirian, banyak lembaga pendidikan yang sudah menggunakan aplikasi google ini. 

Inovasi akan tetap dilakukan secara terus menerus. Kita bisa juga melakukan kolaborasi secara Global (Globalisasi) dengan sangat mudah dan yang paling penting kita bisa bertanya langsung ke Google mengenai apapun yang berhubungan dengan aplikasi kaitannya dengan google. [akbar pitopang]

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun