Mohon tunggu...
Nurul Lutfiyah
Nurul Lutfiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Copywriter

Saya tidak memiliki hobi menulis, tetapi pengalaman magang membawa saya menekuni bidang ini.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pelajaran Hidup dalam Pernikahan dari Rumah Tangga Ria Ricis dan Teuku Ryan

7 Mei 2024   19:12 Diperbarui: 7 Mei 2024   21:17 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instagram.com/teukuryantr

Pasangan selebritis Ria Ricis dan Teuku Ryan baru-baru ini mengumumkan kabar buruk kepada publik. Setelah proses yang panjang mereka resmi bercerai pada Jumat, 3 Mei 2024. Alasan perceraiannya pun terkuak melalui salinan putusan di situs MA yang dapat diakses publik. Perasaan sedih yang mendalam pun turut dirasakan oleh netizen. Mereka tidak menyangka Ricis sangat kuat dan tegar menghadapinya selama bertahun-tahun. 

Perlakuan Ryan dinilai tidak mencerminkan suami yang  yang bertanggung jawab dan penuh kasih sayang. Sejak Ricis mengandung hingga anaknya lahir, sikap toleransi terhadap istri tidak lagi Ryan tunjukkan. Puncaknya ada pada rasa sakit hati Ricis atas perbedaan perlakuan antara istri dan ibunya. Proses negosiasi tidak mampu menyelesaikan masalah sehingga perceraian dipilih sebagai jalan terakhirnya. Melalui pelajaran Ricis dalam rumah tangga, terdapat pula pelajaran pernikahan berharga untuk netizen. Simak informasi selengkapnya.

1. Ketahui Prioritas dan Tanggung Jawab sebagai Suami 

Setelah pernikahan, suami harus secara sadar memiliki tanggung jawab kepada istri dan menunjukkan bentuk kasih sayang dengan tulus. Meski tetap harus menunjukkan bakti kepada ibunya, istri tidak boleh tersisihkan. Namun, hal ini tidak terjadi dalam rumah tangga Ria Ricis dan Teuku Ryan. 

Dalam putusan tersebut, terdapat poin yang menyebutkan keberpihakan Ryan kepada ibunya. Tepatnya pada bulan Ramadhan, ibunda Ryan melarang anaknya bekerja sehingga membuat Ricis merasa disalahkan atas hal itu. Keduanya membuka obrolan di malam hari, bukannya menenangkan, Ryan malah membela ibunya yang bernama Hainul Nur Fitriyani. Ini menjadi pukulan keras bagi Ricis karena suaminya tidak lagi memberikan perhatian pada dirinya yang sedang hamil. Padahal sudah sepantasnya seorang suami mencari nafkah sekalipun pada bulan Ramadhan.

2. Suami dan Istri harus Saling bersamaan Membantu 

Sebagai ibu baru, Ricis sedikit kewalahan dalam mengurus anaknya. Sudah seharusnya Ryan sebagai suami memiliki inisiatif yang tinggi untuk membantu Ricis, tetapi kenyataannya tidak seperti itu. Di sisi lain, dia berusaha untuk mengikuti semua hal yang suaminya lakukan. Hal yang wajar karena suami adalah pemimpin rumah tangga sehingga setiap tingkah lakunya menjadi panutan. 

Namun, Ryan selalu marah jika istrinya berbuat demikian dan menilai bahwa dirinya lah yang harus mengikuti istri. Jika Ricis menjadi istri yang baik, dia juga akan menjadi suami yang baik. Pernyataan ini menandakan bahwa mereka sudah tidak lagi berjalan beriringan dengan prinsip yang berbeda. 

Proses negosiasi sebagai ide usaha untuk mempertahankan rumah tangga pun tidak membantu. Keduanya memiliki ego yang menciptakan ketegangan pada hubungan tersebut. Pelajaran Ricis dalam rumah tangga ini sangatlah cocok untuk dijadikan pengingat bagi kita semua.

3. Perlu adanya Dorongan Aktivitas yang meningkatkan Romantis dalam Hubungan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun